3 Masalah Utama Blogger Part Time Yang Selalu Menghantui

Mayoritas blogger adalah blogger part time atau paruh waktu. Meskipun tidak ada penelitian dan data yang sahih untuk mendukung klaim ini, tetapi saya 100% yakin bahwa tidak banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari penghasilan sebagai blogger.

Tentu saja, ada cukup banyak nama-nama terkenal, seperti Neil Patel (Tech Crunch), Pete Cranshaw (Mashable), atau Darren Rowse yang bahkan menjadi kaya dari kegiatan blogging mereka. Namun, percayalah jika jumlah blogger part time dibandingkan dengan jumlah blogger secara keseluruhan, maka angkanya tidak akan melebihi 5% (blogger di dunia mencapai angka ratusan juta orang).

Jadi, Anda sangat mungkin termasuk di dalamnya karena di Indonesia sendiri mereka yang menjadi blogger penuh waktu malah lebih sedikit lagi.

Blogger Part Time itu apa sih?

Definisi blogger part time sendiri bisa dijelaskan dengan singkat, yaitu mereka yang melakukan kegiatan ini bukan sebagai kegiatan utama. Mungkin mereka juga mendapatkan penghasilan darinya, namun mereka tidak sepenuhnya menggantungkan diri.

Biasanya blogger part time masih memiliki kegiatan yang mendapatkan prioritas lebih, seperti karyawan, mahasiswa, bahkan ibu rumah tangga (IRT). Ingat loh, IRT itu juga sebuah karir.

Jadi, blogger part time melakukan kegiatan bloggingnya di kala ada waktu luang di sela-sela kegiatan sehari-harinya.

Saya termasuk karena pekerjaan utamanya adalah karyawan di sebuah perusahaan trading tekstil.

Masalah yang umum dihadapi blogger part time?

Tidak ada profesi atau pekerjaan tanpa adanya masalah atau tantangan atau hambatan. Semua jenis progesi akan memilikinya, begitu juga blogger.

Secara umum, ada 3 masalah utama yang kerap dihadapi blogger part time. Belajar dari pengalaman sendiri, cerita dari kawan senasib dan seperjuangan, atau kisah para blogger di media sosial, masalah itu adalah

<1> Keterbatasan waktu

Masalah klasik dan akan selalu dialami dan dikeluhkan oleh para blogger paruh waktu, termasuk saya.

Memang semua blogger, dan manusia, diberi waktu 24 jam dalam sehari. Namun, karena blogger part time memiliki kegiatan lain yang prioritasnya lebih tinggi, sebagian besar waktu akan tersita.

Hasilnya adalah hanya tersisa waktu sedikit sekali untuk mengerjakan segala sesuatu yang berkaitan dengan blog mereka. Kadang yang tersisa hanya 1-2 jam/hari karena selebihnya dipakai untuk pekerjaan di kantor atau mengurus rumah.

Hal itu normal karena fokus utama blogger jenis ini bukan blognya, tetapi pekerjaan utamanya.

<2> Rasa capek

Pekerjaan di kantor atau mengurus rumah akan menguras banyak enerji dan sebagai hasilnya adalah fisik dan mental yang sudah capek. Ujungnya adalah otak di kepala lebih banyak memberikan sinyal untuk beristirahat dibandingkan ngeblog.

Wajar sih karena blogger tetap saja manusia dan punya keterbatasan fisik.

Rasa lelah seperti ini pada akhirnya menjadi masalah rutin karena pekerjaan dan rutinitas sehari-hari akan sellau ada.

Artinya, blogger part time memang akan selalu berhadapan dengan masalah ini sampai mereka beralih menjadi blogger full time.

<3> Kehabisan ide

Sebelum berangkat kerja, kepala sudah penuh dengan hal-hal yang harus dikerjakan di kantor. IRT sering bahkan tidak sempat berpikir karena harus mengurus keluarga sejak bangun tidur.

Sesampai di kantor pasti sudah langsung disibukkan dengan tumpukan masalah yang harus diselesaikan.

Sepulang dari kerja, fisik yang lelah membuat kepala terasa berat untuk diajak berpikir. Belum lagi rutinitas sehari-hari kerap menghadirkan rasa jenuh yang membuat otak menjadi bebal dan sulit berpikir juga.

Waktu sehari-hari sudah habis dan sering tidak ada waktu luang.

Hasilnya, jangankan untuk menulis, untuk menemukan ide saja akan terasa berat.

Jadi, tidak mengherankan kalau blogger paruh waktu akan sering kehabisan ide.


Tiga masalah itu akan selalu hadir dan ada dalam kehidupan blogger part time. Suka atau tidak suka, blogging belum menjadi prioritas utama dan kerap disisihkan.

Namun, bukan berarti masalah itu tidak bisa dipecahkan. Hanya saja, butuh banyak hal untuk memecahkannya dan intinya ada pada

  • merubah mindset dan mental : sejak terjun menjadi blogger, berarti harus sudah paham akan konsekuensinya, jadi meski capek dan lelah, seorang blogger part time harus bisa memotivasi dirinya untuk menulis atau mencari ide
  • membuat jadwal harian/mingguan : hal ini harus dilakukan agar blogger part time bisa menemukan celah waktu luang yang bisa dipergunakan untuk ngeblog
  • harus mau berkorban : memang badan terasa lelah, namun seorang blogger harus mau mengorbankan waktu istirahatnya agar kegiatan bloggingnya tidak terhenti dan sudah pasti akan butuh pengorbanan waktu
  • terus memotivasi diri : terkadang rasa capek dan lelah itu bisa dilawan dengan tekad untuk terus maju, sehingga hadir enerji ekstra untuk menulis atau mencari ide

Pasti berat dan sangat tidak mudah memecahkan masalah umum blogger part time ini. Namun, sulit atau susah berarti sangat mungkin dipecahkan dan selalu ada solusinya.

Itulah yang sedang saya kerjakan saat ini. Meski baru saja pulang dari kantor dan hanya sempat beristirahat satu setengah jam saja, saya memutuskan untuk menulis dan mematikan TV.

Semua itu karena saya tahu, tidak akan ada hasil tanpa ada pengorbanan. Dan, saya memutuskan untuk mengorbankan waktu istirahat untuk diubah menjadi satu atau dua tulisan.

Salah satunya adalah yang baru saja Anda baca.

Leave a Comment