Cara Menempatkan Kata Kunci (Keyword) Dalam Artikel/Konten

Salah satu elemen penting dalam penerapan teknik SEO (Search Engine Optimization – Optimasi Mesin Pencari) adalah tentang cara menempatkan kata kunci (keyword) dalam artikel/konten.

Dengan begitu tulisan yang sedang dibuat akan memberikan sinyal yang positif kepada mesin pencari (terutama Google). Bila hal ini terjadi maka kesempatan konten tersebut muncul di page one atau halaman pertama SERP (Search Engine Result Page – Halaman Hasil Pencarian) akan semakin besar.

Bukan berarti pasti karena masih akan tergantung pada persaingan di kata kunci tersebut dan masih banyak faktor lainnya, tetapi peluangnya lebih besar daripada tidak menerapkannya.

Agak lumayan banyak tempat yang harus diisi dengan kata kunci dan beberapa sering tidak disadari.

Lokasi untuk menempatkan kata kunci dalam artikel/konten

Setidaknya ada 6 lokasi dimana keywords atau kata kunci harus ditemukan, yaitu

  1. Judul
  2. Permalink/URL
  3. Badan/body konten
  4. Image/Foto
  5. Sub-heading/sub-judul
  6. Deskripsi Penelusuran/Meta Description

Semua bagian ini haruslah mengandung keyword agar konten menjadi SEO Friendly atau Ramah Mesin Pencari.

Langkah-langkah Menempatkan Kata Kunci/Keyword Dalam Artikel

Keyword/Kata Kunci :

Tentukan dulu keywords atau kata kunci yang hendak dipergunakan. Jangan setelah menulis baru kemudian menetapkan kata kunci yang dituju.

Sebaiknya, pergunakan long tail keywords atau “frase kata kunci” dan tidak tunggal karena biasanya persaingan kata kunci tunggal sudah dikuasai oleh website besar.

Contohnya :

  • keyword/kata kunci tunggal : blog
  • long tail keyword/frase kata kunci : cara mengelola blog agar cepat berkembang

Penggunaan long tail keyword juga menguntungkan karena sifatnya yang spesifik dan lebih sempit. Hal ini akan sangat membantu dalam pembahasan di konten yang lebih terarah.

1) Judul :

Selalu mulai dari judul sebelum menulis. Bagaimanapun, bagian ini akan merupakan wajah dari sebuah konten dan pertama kali dilihat.

Dalam hal ini, pembuatan judul harus diusahakan

  • menarik bagi pembaca
  • menarik bagi mesin pencari (dengan memasang kata kunci tadi)

Contoh :

Kata kunci : memberi pupuk tanaman aglaonema

Buat draft judul dulu dan kembangkan semua opsi yang ada. Barulah kemudian memilih yang “paling mungkin” menarik perhatian.

  1. Cara memberi pupuk tanaman aglaonema (biasa)
  2. Terkuak! Begini cara memberi pupuk tanaman aglaonema supaya subur (menarik kan?)
  3. 7 Tips Unik memberi pupuk tanaman aglaonema

Menarik tidak sama dengan bombastis atau clickbait. Penggunaan kata wajib atau harus sebenarnya kurang baik karena kita memastikan bahwa sesuatu itu pasti berhasil.

Padahal, kemungkinan tidak berhasil pasti ada. Jadi, hindari “memberi” janji bahwa apa yang disarankan pasti sukses.

Ada banyak cara memasukkan keyword ke dalam judul dan membuatnya tetap menarik. Berusahalah kreatif dan kembangkan semua kemungkinan, sambil tetap tidak terkesan terlalu bombastis.

Catatan : menurut Yoast , Plugin SEO yang sering dipakai di WordPress, kata kunci harus muncul di “awal” judul. Meskipun demikian pada prakteknya, di tengah pun bukan sebuah masalah dan justru membuat judul terkesan luwes.

2) Permalink/URL

Permalink = Permanent Link. URL = Uniform Resource Locator.

Keduanya pada dasarnya adalah alamat dimana sebuah konten berada (server) dengan kata lain merupakan bagian konten itu sendiri.

Jadi, harus juga memiliki kata kunci di dalamnya.

Contoh :

  • http://blog.lovelybogor.com/archives/123 (TIDAK BAIK)
  • http://blog.lovelybogor.com/2020/09/cara-memberi-pupuk-tanaman-aglaonema (LEBIH BAIK)
  • http://blog.lovelybogor.com/cara-memberi-pupuk-tanaman-aglaonema (PALING BAIK)

Penggunaan tahun dan bulan pada contoh kedua masih dianggap kurang baik. Para penggiat SEO sebisa mungkin akan berusaha menghilangkan elemen tahun dan bulan dari URL.

Hanya saja, bagi pengguna Blogspot/Blogger hal tersebut sulit dilakukan kecuali mau masuk ke dalam coding untuk merubahnya.

Juga, pengguna Blogspot harus berkreasi sedikit dalam hal ini karena jumlah kata pada URL dibatasi secara otomatis hanya 6 kata saja. Jadi, url harus dimodifikasi sedikit

  • http://blog.lovelybogor.com/2020/09/cara-memberi-pupuk-tanaman-aglaonema

Untuk pemakai WordPress Self Hosted sendiri, karena tidak ada batasan jumlah kata, maka judul akan langsung dijadikan sebagai permalink/url dan otomatis mengandung kata kunci lengkap.

3) Badan/Body Konten

Nah, kemudian bagian lain dimana seseorang harus menempatkan kata kunci/keyword adalah di bagian badan/body konten alias tulisannya sendiri.

a) Awal Artikel

Setidaknya ada 3 teori penempatan kata kunci di bagian awal sebuah artikel, yaitu

i) Baris pertama paragraf pertama

Contoh :

“Cara memberi pupuk tanaman aglaonema yang baik dan benar haruslah diketahui oleh siapapun yang ingin sang ratu daun tumbuh dengan subur. Kesalahan dalam melakukannya akan membuat tanaman rusak….”

ii) di Paragraf Pertama

Contoh :

“Salah satu permasalahan yang kerap dihadapi para penyuka aglaonema, tanaman hias yang berjuluk si ratu daun adalah masalah pemupukan. Kesalahan dalam cara memberi pupuk tanaman aglaonema kerap membuatnya bukan tumbuh subur tetapi malah merana.

iii) di dalam 100 kata pertama tulisan

Contoh :

“Merawat tanaman aglaonema itu tidak susah. Hanya butuh kesabaran dan ketelitian saja karena tanaman ini agak manja dibandingkan tanaman hias yang lain, seperti puring.

Hal yang paling penting dan harus diberi perhatian lebih adalah tentang cara memberikan pupuk tanaman aglaonema. Salah sedikit bisa fatal dan malah membuat merana tanaman….”

Silakan mau pakai yang mana sesuai yang diyakini bisa memberikan hasil lebih. Saya sendiri pernah menggunakan semuanya.

Ada yang berhasil dan ada yang tidak tergantung pada banyak hal lain, seperti persaingan di kata kunci yang dituju.

b) Badan Artikel (selain awal)

Setelah awal paragraf, kata kunci harus juga diulang beberapa kali, tergantung jumlah katanya.

Tapi, yang harus diperhatikan adalah pengulangan kata kunci cenderung membuat tulisan jadi tidak enak dibaca. Jadi jangan terus menerus mengulanginya hanya sekedar untuk menambah jumlah kata kunci dalam artikel saja.

Biasanya lokasi lain dimana saya menempatkan kunci adalah satu di tengah dan satu di akhir.

Menurut Yoast, tulisan dengan kata sekitar 700 akan butuh minimal 2 kata kunci (satu sudah di awal artikel)

4) Image/Foto

Lokasi ke-4 untuk menempatkan kata kunci adalah di Image/Foto. Hal ini dibutuhkan jika ternyata image tidak dirender dengan baik, pembaca bisa menelusuri ke sumbernya.

Selain itu juga karena untuk saat ini crawler mesin pencari tidak bisa membaca image. (Sumber : Moz)

Jadi, Anda harus memasukkan teks ke dalam kolom Alt Text yang ada di image.

Teks yang Anda masukkan itu harus mengandung kata kunci. Untuk mudahnya, masukkan saja judul tulisan ke dalam alt text kalau tidak mau repot.

Sebisa mungkin nama file foto/image juga kurang lebih mengandung kata kunci dan bukan sekedar angka atau teks tidak jelas.

Bila ada lebih dari satu, cukup satu image yang diberikan kata kunci. Selebihnya tidak perlu.

5) Sub-Heading/Sub-Judul

Pemakaian sub-heading bukan hanya mempermudah pembaca menemukan poin-poin penting dalam tulisan. Juga menghindari kesan ruwet dan campur aduk.

Selain itu, sebuah sub-heading yang diisi dengan kata kunci akan membuat tulisan menjadi SEO Friendly.

Misalkan (masih dengan kata kunci cara memberi pupuk tanaman aglaonema), buat paling tidak satu sub-heading yang berisi keyword tersebut.

Contoh :

  • 7 langkah memberi pupuk tanaman aglaonema
  • langkah-langkah memberi pupuk tanaman aglaonema

Paling tidak satu sub heading memakainya dan itu sudah cukup.

6) Meta Description/deskripsi Penelusuran Meta

Bagian ini opsional, tetapi penting juga.

Apa sih fungsinya meta description? Mungkin bisa dilihat di bawah ini.

Cara Menempatkan Kata Kunci (Keyword) Dalam Artikel/Konten

Ini adalah hasil pencarian di Google dan yang diberi kotak merah itu adalah hasil dari Meta Description atau Deskripsi Penelusuran.

Jika dikosongkan, maka mesin pencari akan menggunakan paragraf awal tulisan untuk mengisinya.

Kita bisa memanfaatkannya dengan cara mengisinya agar bisa lebih menarik dan mengundang pembaca untuk mengklik URL tersebut.

Tentunya, teks yang dimasukkan di bagian inipun harus mengandung kata kunci/keyword juga supaya SEO Friendly.

Untuk mengisinya silakan lihat di bilah sisi kanan dimana akan tersedia kotak.

Batasannya adalah minimum 120 kata dan maksimum 150 kata.

Untuk WordPress, jika menggunakan plugin Yoast, maka plugin itu akan mengukur juga ke-SEO-an meta description ini.

Baca juga : Jumlah Kata Minimal Supaya Artikel SEO Friendly

Kira-kira begitulah cara menempatkan kata kunci (keyword) dalam artikel/konten supaya dilirik oleh mesin pencari (terutama Google)

Siapa tahu ada yang mau memanfaatkan.

Leave a Comment