Keuntungan Menulis Di Blog Setiap Hari

ODOP atau One Day One Post adalah sebuah challenge atau tantangan yang banyak diadakan oleh komunitas blogger di Indonesia. Inti dari tantangan ini adalah pesertanya diharuskan menulis di blog yang mereka kelola selama masa ditentukan.

Periode pelaksanaan tantangan ini bisa pendek, seperti satu minggu saja, bisa juga panjang hingga mencapai satu bulan penuh.

Ada yang dilakukan dengan tema bebas dimana blogger peserta bisa menulis apa saja , tetapi ada juga yang menentukan topik bahasan untuk ditulis setiap harinya.

Tantangan ini ada yang berhadiah dan ada yang tidak.

Dunia yang berseberangan

Adanya ODOP sendiri, mungkin kalau diketahui para internet marketer, terutama yang mendewakan Neil Patel, sang internet marketer dunia, akan menyebabkan mereka tertawa.

Kalangan ini sendiri justru menekankan kebalikan. Mereka bahkan menganggap bahwa menulis di blog setiap hari adalah perbuatan sia-sia dan justru kontraproduktif bagi perkembangan sebuah blog.

Para blogger/internet marketer menganggap update blog setiap hari hanya akan mengurangi kualitas tulisan. Mereka lebih menyarankan agar waktu yang ada dipergunakan untuk riset dan kemudian membuat artikel “berkualitas”.

Mereka menganut paham “20:80”, yang artinya 20% waktu untuk menulis dan 80% untuk mempromosikan tulisan.

Konsep yang sama sekali bertentangan dengan ODOP challenge sendiri.

Konsep menulis tiap hari tidak laku di dunia para internet marketer ini.

Lalu mana yang harus diikuti?

Jawabannya terserah Anda.

Kedua cara sulit dibantah masing-masing sudah terbukti menghasilkan blogger-blogger terkenal di dunia.

Sebagai contoh, Pete Cashmore, pendiri Mashable, sebuah blog yang kemudian berkembang menjadi media dunia ini, pada awalnya melakukan posting bukan hanya setiap hari. Ia mengupdate blognya dengan 5 artikel setiap hari, selama 18 bulan penuh.

Linda Ikeji, blogger milyarder asal Nigeria, menelurkan tulisan sebanyak lebih dari 20-25 tulisan setiap harinya.

Meskipun demikian, Neil Patel membuktikan teori 20 : 80 nya berhasil dan membuatnya menjadi terkenal.

Masih banyak lagi nama lain yang mewakili kedua kubu yang berseberangan ini.

Tinggal Anda yang harus memilih.

Kenapa?

Karena semua itu tergantung pada karakter, tujuan ngeblog, jenis artikel, dan kondisi Anda. Setiap blogger akan berbeda. Sistem yang manapun tidak bisa dijadikan patokan bagi semuanya.

Masing-masing harus memilih.

Sangat berat bagi seorang blogger part time dan menulis tentang tutorial harus menulis tiap hari. Keterbatasan waktu dan tenaga akan menjadi batasan berat yang harus ditembus untuk bisa melakukan itu.

Malas namanya kalau seorang blogger full time hanya menelurkan satu tulisan pendek setiap 1 minggu. Hal itu akan menghambat blognya berkembang. Tidak mungkin juga seorang blogger yang menjadikan blognya sebagai blog berita hanya menulis 1 kali dalam sebulan.

Masing-masing harus menyesuaikan dengan dirinya sendiri. Pilihan itu hanya bisa ditentukan oleh diri Anda. Bukan sekedar ikut-ikutan seperti kata orang lain. Seberapapun terkenalnya orang itu, belum tentu caranya cocok untuk Anda.

Anda harus memilih.

Adakah Keuntungan menulis di blog setiap hari?

Hanya, sebelum Anda memutuskan yang mana, ada baiknya juga memahami mengapa banyak komunitas blogger, terutama di Indonesia mengajak anggotanya menulis setiap hari di blog mereka.

Tentunya bukan tanpa alasan. Pasti ada maksudnya dan ada keuntungannya.

Beberapa manfaat dari tantangan One Day One Post bagi diri seorang blogger bisa disebutkan seperti di bawah ini :

a) Meningkatkan Kemampuan Menulis

Bagaimana seorang atlet meningkatkan kemampuan mereka? Jawabannya adalah karena mereka terus menerus berlatih, setiap hari.

Atlet lari, renang, basket, sepakbola memakai pola yang sama. Tidak jarang kalangan ini melakukannya 2-3 kali sehari dalam jadwal yang rutin.

Pada dasarnya peningkatan kemampuan ini juga diharapkan dari penerapan ODOP.

Bagaimanapun, kemampuan menulis merupakan dasar dari kehidupan seorang blogger. Untuk itu ia harus terus mengasah skill dan keterampilannya dalam mengolah dan merangkai kata.

Jika hal itu dilakukan setiap hari, probabilitasnya menjadi tinggi bahwa skill menulisnya akan membaik dan terus membaik.

b) Mendisiplinkan diri

Salah satu tantangan utama dalam kehidupan seorang blogger adalah bagaimana ia menjadi konsisten. Tidak ada konsistensi kalau tidak disiplin.

Ia tidak bisa posting satu artikel dan kemudian menghilang selama 1 bulan.

Jika hal ini terjadi, pembaca akan cepat beralih ke blog yang lain. Keterikatan akan hilang. Pemirsa suka terhadap yang baru.

Coba saja deh berkunjung ke sebuah blog, seberapapun sukanya kita terhadap tulisannya, jika tidak ada lagi tulisan baru yang muncul, perlahan kita malas datang. Untuk apa datang kalau tidak ada hal baru yang dibaca?

Tantangan satu tulisan satu hari akan membantu seorang blogger menjadi disiplin dan pada akhirnya diharapkan menjadi konsisten mengelola blognya.

c) Membentuk ritme

Ritme kehidupan seorang blogger sebenarnya tidak beda dengan ritme kehidupan sehari-hari.

Contohnya, tanpa disuruh, bangun tidur kita akan bergegas ke kamar mandi, sikat gigi, membersihkan badan, memakai baju, sarapan, dan kemudian beaktifitas.

Semua itu karena bentukan dari masa kecil yang diarahkan orangtua kita. Ritme kehidupan terbentuk.

Tidak jarang, saat hari libur pun karena ritme sudah terbentuk, hal yang sama tetap akan dilakukan.

Begitu juga dengan blogger, jika kita terbiasa dan “dilatih” menulis di blog setiap hari, pada akhirnya ritme kehidupan blogger akan berubah menjadi ritme kehidupan kita sehari-hari.

Tidak bedanya dengan sikat gigi.

d) Membangkitkan kecintaan menulis

Pernah dengar pepatah Jawa, witing tresno jalaran soko kulino, cinta itu lahir karena sering bertemu.

Saat awal pertemuan biasa saja. pertemuan kedua, kok ada yang menarik. Pertemuan ketiga dan seterusnya, mata semakin susah lepas darinya. Akhirnya, ketika ia tidak hadir ada rasa kehilangan.

Itulah inti pepatah itu. Cinta terbentuk dan bisa dibentuk karena kebiasaan.

Pepatah itu juga berlaku dalam dunia blogger, yang isinya juga manusia dan punya perasaan.

Hari pertama, berat sekali rasanya membuat satu tulisan. Hari kedua, masih berat, tetapi mulai ada ketertarikan. Hari ketiga, masih berat tapi ada dorongan dalam hati untuk memaksakan diri. Hari keempat dan selanjutnya mulai tertarik.

Hari kelima, keenam, ketujuh, dan seterusnya, lama kelamaan kepala dan tangan terasa semakin ringan.

Pada hari akhir, dan memang diharapkan oleh pemberi tantangan adalah hadirnya “rasa cinta”, atau setidaknya ketertarikan untuk menulis.

Sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh seorang blogger karena perjalanan panjang yang harus dihadapi.

Cinta menulis adalah salah satu tujuan utama adanya tangan ODOP tadi.

e) Blog tambah gemuk

Celengan bisa penuh dan isinya bertambah bukan karena diisi sekaligus. Konsepnya adalah mengisi sedikit demi sedikit.

Konsep blog pun demikian.

Jika kita mau blog kita berisi banyak tulisan, cara terbaik bukanlah membuat 100 tulisan dan langsung menerbitkannya pada hari yang sama. Pembaca juga tidak mengharapkan hal itu karena mereka punya kehidupan yang harus dijalaninya dan bukan sekedar membaca saja.

Bila kita menulis sekali setiap bulan, blog kita tidak akan pernah berisi banyak. Setahun hanya 12 saja. Kalau setiap minggu akan ada 52 tulisan. Kalau setiap hari 365.

Blog akan terlihat gemuk dan kemungkinan berkembang semakin besar jika isinya semakin banyak.

Hal itu akan bisa didapatkan dengan menulis setiap hari ala ODOP. Secara jumlah hasilnya akan membuat blog terlihat “gemuk”.

Dan, pembaca suka blog yang punya banyak konten.

f) Membangun manajemen waktu

Setiap orang diberi 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu. Masalahnya, waktu itu harus dibagi-bagi lagi untuk kegiatan lain dalam kehidupan, seperti bekerja, pergi berbelanja, sekolah, dan sebagainya.

Berpartisipasi dalam ODOP akan memberikan tantangan tersendiri untuk menyediakan waktu untuk menulis dan menepati deadline yang ada. Mau tidak mau, kita harus bisa menyisihkan sebagian waktu, mengatur ulang kegiatan sehari-hari demi menepati target itu.

Mau tidak mau juga, kita harus melakukan manajemen waktu, alias pengaturan waktu.

Hal ini akan sangat bermanfaat di masa datang dalam kehidupan seorang blogger.

g) Mendorong Kreativitas

Manusia cenderung mengeluarkan usaha terbaik pada saat kepepet.

Menulis tiap hari, apalagi dalam rangka memenuhi tantangan ODOP akan mendorong kreatifitas seseorang.

Bagaimana tidak,mereka setidaknya harus menemukan satu ide setiap hari. Juga harus mengupayakan untuk menjadi satu tulisan setiap hari.

Kita “dipaksa” oleh diri sendiri untuk menjadi kreatif dan lebih kreatif setiap harinya.

Adakah kerugiannya?

Jujur saja, seharusnya tidak ada kerugian. Bagaimanapun, tidak ada yang namanya hasil kalau tidak mau berkorban.

Mau pintar, sekolah dulu. Mau kaya, ya bekerja keras.

Itu adalah kodrat.

Jadi, kalau mau jadi tenar dan kaya lewat blog, ya suka atau tidak suka harus ada pengorbanan yang dilakukan.

ODOP sebenarnya menanamkan filosofi ini.

Kerugian menulis setiap hari di blog, sebenarnya tidak ada. Hanya, memang pengorbanannya lumayan banyak, seperti :

  • Waktu istirahat yang terpakai
  • ritme kehidupan yang terganggu karena harus melakukan penyesuaian ulang
  • rasa capek karena terpacu dengan waktu
  • tekanan karena adanya tenggat waktu setiap hari

Tapi, semua itu merupakan hal yang akan dihadapi setiap blogger kalau memang dia mau maju dan berkembang. Lain cerita kalau niatnya sekedar iseng dan mengisi waktu saja.

Penutup

Jika Anda baru saja menjadi blogger, saya pikir, menulis setiap hari lebih baik daripada memfokuskan diri pada saran Neil Patel.

Konsep 20-:80 lebih cocok bagi mereka yang sudah berpengalaman dan sudah matang di dunia blog. Sayangnya, bagi seorang pemula yang masih belum mengerti seluk beluknya, tekniknya, dan tentunya kurang pengalaman, sistem ini hanya akan melahirkan kemalasan.

Bagi yang sudah berpengalaman sekalipun, sebenarnya tidak ada masalah juga menulis dan mengupdate blog setiap hari.

Seperti yang saya lakukan hari ini.

Tulisan ini adalah yang ketiga hari ini (diterbitkan di tiga blog). Padahal, waktu saya sebagian juga dihabiskan untuk bekerja mencari nafkah.

Semua itu adalah hasil dari kebiasaan yang terbangun sejak awal, yaitu memaksakan diri menulis setiap hari, hingga akhirnya, saya tidak lagi merasakannya sebagai sebuah beban.

Silakan pilih jalan yang Anda mau. Bagaimanapun, Anda yang memutuskan.

1 thought on “Keuntungan Menulis Di Blog Setiap Hari”

  1. Saya sebenarnya sudah lama punya blog, tapi serius membuat konten blog sepertinya baru-baru saja. Jadi saya termasuk pemula mungkin ya.

    Cuma untuk bisa ikut odop challenge ini nampaknya saya juga kesulitan. Mengingat pekerjaan saya di suatu instansi yang cukup padat ditambah pekerjaan sebagai bapak. Terkesan mencari alasan pemaaf ya, tapi begitulah.

    Akhirnya saya cuma mencoba tetap menulis di saat tersedia waktu untuk sendiri.

    Terima kasih, saya sekarang tahu tentang blogger² sukses dengan caranya masing². Mungkin saat ini saya baru bisa ikuti cara Neil Patel, itu pun mungkin tak seideal ide yang dia cetuskan. Kalau setiap hari satu tulisan, seperti yang disampaikan di atas, takutnya tulisan saya makin tak karuan kualitasnya, karena cuma kejar setoran. Sekarang saja masih belajar menulis yang baik (syukur kalau bisa yang bagus juga).

    Reply

Leave a Comment