Tips Produktif Ngeblog #02: Memanfaatkan Waktu Luang Yang Ada

Semua orang sibuk. Setiap manusia di dunia ini pasti memiliki berbagai kegiatan yang sepertinya menghabiskan 24 jam yang setiap hari tersedia untuknya. Terkadang banyak yang merasa bahwa 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 30 hari sebulan seperti tidak cukup untuk melakukan semua hal.

Tidak ada waktu luang merupakan alasan yang paling banyak didengar untuk menjelaskan betapa sibuknya diri mereka.

Itu juga yang umum menjadi alasan banyak blogger tidak bisa produktif dalam menelurkan karya. Mereka merasa bahwa waktu yang tersedia sudah habis dan tidak cukup karena rutinitas harian. Tidak ada waktu yang tersisa untuk melakukan sesuatu terkait blog mereka.

Benarkah waktu luang tidak ada?

Jika Anda merasa demikian, ya memang tidak ada waktu luang. Istilah ini akan berkaitan dengan mindset. Bukan pada kenyataan.

Contohnya saja, seorang pekerja kantoran akan memiliki waktu 1 jam menurut hukum untuk istirahat makan siang.

Katakanlah, 15 menit dipergunakan untuk mengisi perut (yang sebenarnya bisa lebih singkat karena hanya sekedar mengunyah). Kemudian, 15 menit lagi sebagai tambahan waktu untuk mengisi tenaga.

Masih tersisa 30 menit yang terkadang diisi sekedar untuk ngobrol, tidur, atau bahkan menonton Youtube.

Kegiatan yang sebenarnya non produktif dan dilakukan untuk kesenangan saja. Sifat kegiatan ini adalah pengisi waktu luang, sebelum jam kerja kembali aktif.

Ada kan waktu luang?

Contoh yang lain, seorang pekerja menghabiskan waktu di atas kendaraan menuju kantor selama 1 jam. Mau tahu yang biasa dilakukan di atas kendaraan? Ada yang tidur, ada yang mendengarkan musik, atau ada yang menonton film.

Mereka melakukan kegiatan yang non produktif dan biasa dilakukan sebagai pengisi “waktu luang”.

Kedua kebiasaan umum ini menunjukkan bahwa waktu luang itu ADA dan banyak dalam kehidupan sehari-hari. Namun, seringkali TIDAK ADA karena kita tidak mau kesenangan kita mendengarkan musik atau bersantai sejenak terganggu.

Mindset kitalah yang menutup pintu agar si WAKTU LUANG tidak terlihat.

Bukan kenyataan.

Jika kita bisa merubah mindset itu, maka, sang waktu luang akan selalu tersedia untuk dimanfaarkan.

Memanfaatkan waktu luang untuk ngeblog

Seperti yang sudah dijelaskan dalam Tips Produktif Ngeblog #01 : Punya Jadwal Ngeblog Rutin, kegiatan blogging atau ngeblog itu tidak melulu hanya menulis artikel.

Banyak komponen lain yang pengerjaannya sering tidak membutuhkan waktu banyak atau bisa dilakukan di waktu senggang. Contohnya saja, mencari ide, mengedit draft, mencari referensi, dan lain sebagainya.

Semuanya terkadang hanya perlu waktu 10-15 menit dan bisa dilakukan dimana saja, bahkan di atas kendaraan umum.

Saya melakukannya sejak lama. Keputusan saya menjadi peternak blog, mengharuskan saya aktif terus memproduksi konten.

Untuk memastikan semua ternak blog terurus, saya harus bisa memaksimalkan waktu yang ada (sama 24 jam dengan Anda). Padahal, saya juga harus mencari nafkah dengan bekerja sebagai karyawan.

Saya harus bisa mengubah waktu non-produktif menjadi produktif.

Untuk itulah saya berusaha memanfaatkan “waktu luang” yang ada untuk melakukan setidaknya salah satu dari komponen ngeblog.

Biasanya yang saya lakukan sehari-hari adalah

  • saat berada di kendaraan umum (KRL Bogor-Jakarta), kalau tidak mencari ide, saya akan berselancar membaca berbagai referensi, atau bahkan melakukan blogwalking ke blog lain
  • saat jam istirahat makan siang, alih-alih nonton Youtube atau tidur, saya akan mencoba mengembangkan ide atau membuat draft
  • saat berjalan kaki dari stasiun ke kantor, saya kerap menyempatkan untuk memotret, sekaligus untuk mengasah skill fotografi yang saya miliki
  • sepulang kerja, saya kembali membuka smartphone untuk membaca berita, mencoba memperbaiki ide, atau membuat kerangka karangan
  • setelah istirahat dan ngobrol dengan istri, saya memastikan ada 2-3 jam yang bisa dipergunakan untuk menulis

Pemanfaatan waktu non produktif ini lumayan berhasil. Meski saya memiliki blog banyak, namun semuanya aktif dan sering diupdate.

Semua itu karena saya memastikan ketersediaan “waktu luang” untuk dipakai ngeblog dalam berbagai bentuk.


Lalu kapan istirahatnya kalau waktu luang diisi dengan kegiatan ngeblog?

Kalau itu pertanyaan Anda, maka jawaban saya adalah “Lah, bukankah sudah disebutkan di atas”

Saya tetap beristirahat karena bagaimanapun tubuh dan pikiran saya memerlukan itu. Saya tetap merelakskan badan pada istirahat makan siang. Di rumah pun, saya tetap menonton TV sebagai hiburan, bahkan mendengarkan musik pun saya lakukan. Bermain medsos pun juga saya kerjakan.

Namun, saya memastikan bahwa waktu yang dihabiskan untuk istirahat tidak melebihi porsinya. Waktu santai harus tetap ada, tetapi harus sesuai porsinya.

Tidak berlebihan.

Dengan cara itulah saya memiliki banyak “waktu luang” yang bisa dialihkan untuk ngeblog. Bahkan, waktu tidak produktif di atas kendaraan umum bisa menjadi produktif karena saya menghasilkan sesuatu untuk blog.

Semua itu bisa terjadi karena mindset. Pikiran kitalah yang harus memastikan waktu luang itu ada dan bukan menunggu. Kalau kita menunggu, maka sang WAKTU LUANG tidak akan pernah datang karena kita berusaha menolaknya datang takut kesenangan kita terganggu.

Iya kan? Padahal, ngeblog itu kalau mau sukses butuh pengorbanan, dan kalau kita tidak mau mengorbankan kesenangan pengisi waktu luang, lalu kapan mau suksesnya?

Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda memiliki waktu luang atau merasa dalam 24 jam/hari tidak ada sedikitpun waktu untuk memikirkan blog Anda?

Leave a Comment