Passion, sebuah kata yang berulang-ulang dikatakan para blogger senior dalam setiap petatah petitih kepada para pemula. Sebuah hal yang menunjukkan betapa kata ini dianggap memegang peran penting dalam kehidupan seorang blogger.
Bila merujuk pada berbagai kamus, baik dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris kata ini merujuk pada sebuah jenis emosi dalam diri manusia.
Dalam bahasa Indonesia kata ini diterjemahkan sebagai renjana atau yang lebih umum gairah. Sebuah emosi di dalam diri manusia yang menunjukkan ketertarikan, kekaguman, kegembiraan yang luar biasa karena disebabkan oleh hal tertentu (bisa benda, manusia, atau pemikiran)
Contoh kecilnya, seorang penggemar Liverpool akan merasakan dorongan emosi yang luar biasa ketika klub berlambang burung Liver itu bermain. Ia akan memakai syal, kaos, dan sambil menyanyikan lagu You’ll Never Walk Alone yang menjadi trademark klub tersebut.
Ia tidak akan merasa bosan untuk terus membicarakan apapun terkait klub tersebut. Mulai dari tradisi, cara bermain, dan bahkan sangat mungkin ia hapal nama istri dari para pemainnya.
Impiannya untuk tujuan wisata bukan Korea Selatan yang ngetop saat ini, tetapi berkunjung ke stadion Anfield, markas klub tersebut.
Itulah contoh sebuah passion.
Isi Tulisan
Passion Dalam Ngeblog
Anjuran dari para blogger yang sudah malang melintang lama kepada para pemula adalah agar mereka menulis apa yang menjadi passionnya.
Misalkan, seorang yang sangat menyukai memasak, maka “sebaiknya” ia membuat blog terkait segala sesuatu tentang memasak. Mulai dari berbagai jenis peralatan masak, tips memasak yang baik, hingga resep-resep masakan.
Begitu juga seorang penggemar otomotif, maka “sebaiknya” ia membuat konten, baik dalam bentuk teks atau media lainnya, berdasarkan passionnya tadi, otomotif.
Semua orang memang akan memiliki sesuatu yang menjadi passion-nya dan saat ngeblog, passionnya itulah yang dijadikan landasan blog yang dibuatnya.
Benarkah Passion Penting Bagi Seorang Blogger ?
Secara teori, YA.
Bila seorang ngeblog berdasarkan passion yang ia miliki, ia memiliki keuntungan sebagai berikut
- semangat : bayangkan saja menulis atau membuat konten tentang hal yang sangat disukainya? Pasti semangatnya berlipat
- pengetahuan : menulis membutuhkan pengetahuan dan seseorang yang membahas sesuatu yang sudah dicintainya sejak lama, pasti sudah ada segunung pengetahuan yang dimilikinya
- motivasi : perjalanan seorang blogger itu panjang dan lama, tanpa adanya motivasi yang kuat, ia bisa terhenti di tengah jalan. Hal itu bisa teratasi kalau setiap masuk ke dashboard blognya, ia seperti masuk ke dalam dunia yang disukainya, motivasinya akan selalu tersedia
Ketiganya adalah fondasi dari blogging sendiri dan pada dasarnya berlaku untuk semua bidang.
Jadi, sulit sekali dibantah bahwa passion merupakan hal bagian yang penting bagi seorang blogger.
Bisakah Ngeblog Tanpa Passion?
Ketiadaan passion, memang meninggalkan “lubang” yang cukup besar dalam fondasi kehidupan seorang blogger.
Bagaimana bisa menulis sebuah konten ketika hasrat dan gairah tidak ada?
Jawabannya sulit.
Tetapi..
Bukan mustahil dan biasanya bisa dilakukan. Meskipun tidak ada passion dalam diri tentang suatu hal, atau terhadap kegiatan blogging sendiri, seorang bisa tetap menjadi blogger dan ngeblog dengan baik.
Caranya?
Dengan pembiasaan dan belajar.
Pernah tahu bahwa kebanyakan pekerja, buruh, karyawan, biasanya mengerjakan sesuatu bukan karena memiliki passion terhadap yang dikerjakannya.
Mereka melakukannya demi “uang”.
Uang adalah motivasi paling kuat di zaman kapitalis seperti sekarang. Ketika orientasinya sudah kepada hal yang satu ini, dorongan bagi seorang manusia untuk berkarya menjadi luar biasa besar.
Uang bisa dijadikan sebagai passion utama dalam kegiatan ngeblog.
Sudah cukup?
Belum, karena untuk ngeblog butuh pengetahuan.
Yang satu ini bisa didapat dengan “belajar”. Baik secara formal atau non formal, dibimbing atau secara otodidak, pengetahuan bisa didapatkan.
Kebanyakan blogger mendapatkan pengetahuan dan informasi memanfaatkan hobinya membaca buku atau menjelajah internet. Mereka membaca banyak artikel dan literatur.
Prosesnya mirip sekali dengan ketika seorang menjadi karyawan baru di sebuah perusahaan. Ia yang semula tidak tahu apa-apa, bisa menjadi seorang ahli dengan belajar.
Belajar juga bisa diterapkan untuk menguasai cara menulis dan gaya penulisan yang tepat termasuk cara mengurus blognya.
Tentunya, tidak bisa sebentar karena butuh waktu untuk kesemua itu.
Bila ia terus berusaha, belajar, dan berjuang, pada akhirnya ia akan terbiasa untuk melakukan segala sesuatu yang berkaitan dengan ngeblog.
Semakin lama ia menjalankan kebiasaan ini, akan tumbuh rasa suka terhadap setidaknya satu hal, yaitu blogging itu sendiri.
Blogging bisa menjadi passion yang mendorong seseorang untuk terus menjadi seorang blogger, meski pada awalnya ia tidak punya passion sama sekali.
Jadi, bisa, tanpa passion terhadap apapun, seseorang tetap bisa menjadi blogger dan sukses di bidang tersebut.
Dengan catatan, ia mau memulai, terus belajar, dan kemudian membiasakan diri dengan kegiatan ngeblog.
Passion memang penting, tetapi tidak tak tergantikan.
—–
Para pakar blogging tidak salah bahwa peran passion dalam kehidupan seorang blogger sangat penting.
Tidak salah sama sekali.
Hal itu akan membuat seorang blogger melewati beberapa tahap dan lebih cepat berkembang.
Meskipun demikian, hal itu tidak mutlak dan tidak juga berarti tanpa passion seseorang tidak mungkin bisa menjadi blogger.
Perannya bisa digantikan dengan menetapkan tujuan, dalam hal ini uang. Kehadiran tujuan, meski tanpa passion akan menggerakkan seseorang untuk berusaha.
Pada akhirnya, lama-kelamaan passion dan cinta pun akan hadir. Situasinya mirip dengan pasangan yang menikah karena dijodohkan, tanpa cinta.
Perlahan kalau rasa cinta itu akan hadir ketika dijalani dan dibiasakan.
Kata pepatah, “witin tresno jalaran soko kulino”, cinta itu lahir karena sering bertemu.
Blogging terbuka untuk semua orang, termasuk bagi mereka yang tidak punya passion didalamnya.