Plugin Palugada Bisa Membawa Kerugian Juga

Plugin adalah sebuah istilah yang sangat umum di dunia website berbasis WordPress. Bisa dikata alat yang satu ini lah yang menyebabkan CMS (Content Management System) WordPress menjadi sangat menarik untuk dipergunakan.

Dengan plugin, sebuah website berbasis WP bisa dikembangkan menjadi apa saja dan bukan sekedar tempat blogging saja. Contohnya, plugin bbPress yang merubah sebuah blog menjadi forum atau Woocommerce untuk toko online.

Itulah alasan mengapa puluhan juta orang menggunakan CMS ini.

Secara garis besar, tipe plugin sendiri ada dua jenis, yaitu Plugin Palugada (Apa Lu Mau Gua Ada) atau tipe paket dan plugin spesifik.

Plugin Palugada, seperti istilahnya, merupakan sebuah paket all-in-one dalam satu plugin. Mau untuk keamanan ada, mau untuk sharing ke medsos tersedia, bahkan mau memasang contact form juga bisa saja. Intinya, pengguna tidak perlu lagi mencari yang lain karena semua sudah disediakan dalam satu plugin.

Salah satu contoh dari plugin tipe ini adalah Jetpack besutan tim WordPress sendiri.

Berbeda dengan plugin spesifik dimana plugin itu dibuat untuk melakukan satu fungsi saja. Contohnya plugin Bot Protection yang dipergunakan untuk menangkal serangan bot terhadap website atau WordPress Popular Post untuk menayangkan blogpost yang populer saja.

Fungsi plugin jenis ini terbatas karena memang dilahirkan untuk menunaikan satu tugas saja. Tidak ada lebih.

Pengguna WP kalau membutuhkan tugas lain harus mencari plugin spesifik lainnya yang bisa menjalankan tugas tersebut.

Segi kepraktisannya inilah yang mendorong banyak sekali webmaster menggunakan plugin tipe palugada. Tidak perlu repot.

Padahal, tidak selamanya plugin paket seperti ini menguntungkan. Hal ini bisa menimbulkan kerugian juga bagi penggunanya.

Pengalaman saya menggunakan WordPress Self Hosted selama lebih dari 6 tahun menunjukkan

  • banyak fitur dari plugin palugada yang tidak terpakai, padahal sering kali fitur yang tidak dibutuhkan ini sudah memakai resource website. Mubazir
  • plugin jenis ini biasanya memakai kode/script yang lumayan banyak dan memakan memori dan kerap membuat loading website menjadi lamban
  • banyak tawaran iklan, contohnya Jetpack, secara tidak sadar webmaster akan disuguhi banyak penawaran untuk menggunakan versi premium
  • versi premium mahal karena biasanya harus mengupgrade secara keseluruhan, jadi kalau kita merasa perlu memakai versi premium, biaya yang dikeluarkan bisa lumayan besar
  • tidak semua fitur berfungsi sebaik fitur spesifik

Oleh karena itu, saya lebih memilih mencari plugin spesifik yang setiap plugin ditujukan untuk satu tugas saja. Setelah menggunakan beberapa plugin palugada, saya memutuskan meng-uninstall-nya.

Saya memilih fungsi-fungsi yang diperlukan dan vital saja, dan kemudian mencari plugin yang dibuat secara spesifik untuk tugas itu. Hal itu sangat membantu mengurangi beban pada website dan mengurangi mubazirnya sumber daya di server.

Itu saya. Entah kalau Anda.

Leave a Comment