Tidak Boleh Memandang Remeh Ide Demi Kebaikan Blog

Tidak sedikit blogger yang mengeluh karena mereka merasa mengalami kesulitan untuk mendapatkan ide untuk menulis. Padahal, mereka sudah membaca banyak buku, melakukan blogwalking, atau bahkan berdiskusi dengan sesama blogger.

Sayangnya, tetap saja mereka merasakan kesulitan untuk mendapatkan ide.

Penyebabnya sebenarnya sederhana saja. Bukan mereka tidak pandai, bukan juga karena mereka tidak berpengetahuan. Hal yang sering menjadi masalah utama adalah karena kebiasaan memandang remeh ide.

Banyak blogger berpendapat bahwa ngeblog itu harus “bermanfaat”, harus bahas yang “keren”, harus menulis sesuatu yang sedang “trend”, harus mengulas sesuatu yang memberi kesan “profesional”.

Mereka membuat begitu banyak kriteria yang akhirnya menyaring ide yang ada sehingga tidak ada yang tersisa.

Dengan begitu banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi si ide untuk dijadikan tulisan, pada akhirnya mereka tidak punya apa-apa untuk diolah.

Mereka beranggapan bahwa blog harus begini dan begitu.

Padahal, sebuah tulisan yang bagus dan profesional bukan karena idenya, tetapi lebih karena kepiawaian dari penulisnya untuk mengolah.

Ide hanyalah bahan dasar, seperti telur, terigu, dan mentega. Tidak ada yang sempurna. Benda-benda itu bisa menjadi kue yang lezat adalah karena skill dan kemampuan kokinya untuk mengolah.

Tentu saja kita harus menyaring ide, tetapi saringannya jangan terlalu ketat. Bila idenya tidak melanggar hukum, hal itu sudah lebih dari cukup.

Seperti contohnya, banyak yang merasa bahwa pengalaman pergi berbelanja bulanan ke toko atau mall adalah sebagai ide yang sangat remeh dan tidak layak ditulis.

Padahal, kalau diolah menjadi sebuah cerita pendek, kisah itu bisa sangat relevan dengan kehidupan banyak pembaca blog. Toh, banyak sekali ibu atau bapak rumah tangga yang menjalaninya.

Pernahkah Anda membayangkan kalau Walt Disney memandang remeh ide yang hadir di kepalanya. Akankah kita bisa mendapat film kartun selucu Mickey & Mini Mouse, atau Donald Duck?

Pasti tidak.

Figur yang mereka ambil hanyalah sesuatu yang akan dipandang remeh, tikus dan bebek saja. Di keseharian hewan-hewan itu adalah sesuatu yang biasa saja.

Yang membuatnya jadi “luar biasa” adalah imajinasi, kreativitas, dan skill dari Walt Disney-nya. Bukan asal idenya.

Begitu juga dengan seorang blogger seharusnya. Ia tidak perlu terlalu pemilih dalam menyediakan ide yang harus dibahas dalam tulisannya. Selama masih sesuai dengan tema blog dan kita menguasai pengetahuannya, ia bisa langsung membuat artikelnya.

Bila ditilik lagi, blogger-blogger terkenal seperti Darren Rowse, Linda Ikeji, Diana Rikasari, Agus Mulyadi, semua juga tidak membahas hal-hal yang berat. Banyak tulisannya berasal dari kehidupan keseharian saja.

Bukan hal-hal yang istimewa.

Tetapi, mereka mengembangkannya sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah tulisan yang menarik untuk dibaca.

Jadi, bila Anda termasuk salah satu dari mereka yang terbiasa mempunyai kriteria ketat terkait ide, ada baiknya dihapus saja kriterianya. Bisa juga diperlonggar, seperti tidak membahas ide yang keluar dari niche blog, atau tidak membahas sesuatu yang bertentangan dengan agama dan keyakinan.

Cukup itu saja dan kemudian biarkan kreativitas Anda yang mengambil alih.

Baca juga : Tips Membuat Website Portal/Situs Berita Personal

Yang pasti, jangan pernah memandang remeh ide apapun, demi kebaikan bog Anda. Karena blog yang jarang diupdate akan sulit sekali berkembang dan bersaing dengan blog-blog lain yang jumlahnya jutaan.

Leave a Comment