Sudah bukan rahasia lagi, salah satu masalah utama yang dialami setiap blogger, termasuk saya adalah terkait konsistensi dan disiplin. Padahal, untuk sukses dalam bidang apapun, termasuk urusan blogging, keduanya sangat diperlukan.
Untuk itulah, sudah seharusnya seorang blogger harus mengupayakan agar kedisiplinan dan konsistensi dalam blogging bisa menjadi bagian dari rutinitas kehidupan mereka. Hal itu harus mau dilakukan demi blog dan karirnya sebagai blogger sendiri.
Nah, untuk memastikan keduanya bisa terwujud, ada satu langkah, yang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Langkah tersebut adalah memiliki jadwal ngeblog.
Isi Tulisan
Mengapa jadwal ngeblog penting?
Target.
Dengan begitu seorang blogger akan memiliki target setiap harinya. Kehidupannya akan tertata dan pemanfaatan waktunya lebih jelas.
Bayangkan saja jika tidak ada jadwal. Seorang blogger sangat mungkin akan menghabiskan 24 jam dalam hidupnya untuk hal-hal yang tidak memberi manfaat bagi blog dan karirnya sendiri.
Waktu akan banyak terbuang.
Sebuah jadwal ngeblog, seberapapun sederhana, setidaknya akan menyediakan waktu baginya untuk menjalankan fungsi seorang blogger, mengelola blognya.
Lama kelamaan, jika seorang blogger terbiasa mematuhi jadwal yang sudah dibuatnya, dampak positinya adalah
- produktivitasnya akan meningkat dan jumlah artikel yang terbit bisa dipastikan akan lebih banyak
- kedisiplinan dan konsistensi terbangun karena sang blogger karena ia akan terbiasa mematuhi jadwal
- sang blogger tidak akan lagi harus menunggu mood datang karena ia akan terdorong menepati waktu yang sudah ditetapkan
Pada akhirnya, semua itu akan berimbas kepada mereka yang menjadi sasaran, pembaca. Mereka akan menemukan banyak hal baru yang lebih sering dibagikan oleh sang blogger dan akan lebih sering berkunjung.
Apalagi, jika di dalam jadwal ngeblog yang dibuat terdapat jadwal terbit rutin. Pembaca juga akan terbiasa datang kembali untuk menemukan cerita atau kisah atau artikel lain dari bloggernya.
Sebuah dampak yang memang diharapkan semua blogger.
Jangan salah : rutin bukan berarti setiap hari!
Kata rutin dipergunakan untuk menunjukkan tentang kegiatan berulang. Bukan meruju pada kata setiap hari.
Jangan salah kaprah bahwa jadwal ngeblog itu harus harian. Tidak ada yang memaksa. Setiap blogger memiliki cara dan metodenya sendiri, yang pastinya disesuaikan dengan sikon masing-masing.
Jika memang memiliki waktu dan semangat untuk ngeblog setiap hari, lakukan. Kalau tidak, temukan waktu yang cocok. Cocokkan dengan waktu yang tersedia di sela-sela prioritas lainnya.
Mau 1-2 jam dalam seminggu boleh saja. Mau 2 jam setiap hari, juga tidak masalah (buat saya). Yang manapun yang dipilih, pastikan dilakukan secara reguler. Bukan sesekali.
Yang harus dicatat adalah jika terlalu lama, berarti ada yang salah pada jadwalnya karena bukannya meningkatkan produktivitas, tetapi malah menurunkan.
Ingat juga : tidak perlu harus lama!
Jangan pula dibayangkan bahwa jadwal ngeblog harus beberapa jam setiap harinya. Tidak ada yang mewajibkan hal itu.
Lagi-lagi, hitung ulang waktu yang tersedia dan masukkan ke dalam jadwal.
Bila hanya ada sisa 15 menit di pagi hari, 15 menit di siang hari, dan 30 menit di malam hari, tidak lah menjadi masalah. Namun, pastikan ketika sudah memasuki waktunya, 15 menit tersebut dimanfaatkan untuk ngeblog, bukan hal yang lain.
Yang selalu harus diingat, lakukan terus berulang-ulang dan jangan hanya sesekali.
Buang pikiran : ngeblog berarti menulis artikel!
Umumnya, seorang disebut ngeblog kalau ia menerbitkan artikel. Padahal, sebenarnya tidak demikian adanya.
Kegiatan ngeblog sendiri seperti mesin produksi yang terdiri dari banyak komponen. Masing-masing komponen akan menjadi bagian dari produk akhir, yang dalam ini adalah penerbitan artikel di blog.
Ngeblog itu mencakup
- mencari dan mengembangkan ide untuk bahan tulisan
- membuat kerangka tulisan
- melakukan pengeditan pada draft tulisan
- melakukan promosi untuk mengenalkan blog kepada dunia luar
- melakukan interaksi dengan pembaca atau blogger lain
- menjawab komentar pembaca
- mencari referensi bagi bahan tulisan
- dan lain sebagainya
Tidak semua dari komponen kegiatan blogging tersebut memerlukan waktu panjang untuk melakukan.
Contohnya saja, mencari dan mencatat ide. Jika dilakukan oleh seorang yang sudah terbiasa, maka tidak diperlukan waktu yang banyak.
Lima belas atau 20 menit saja terkadang sudah cukup untuk membuat 10 ide tercatat di buku notes.
Dan, berarti hal itu bisa dilakukan saat ada waktu luang, seperti saat menunggu transportasi ke kantor, atau di sela mengantar anak ke sekolah.
Temukan waktu dalam rutinitas harian dan jika ada, pilih jenis kegiatan ngeblog yang bisa dilakukan dengan waktu tersebut. Ngeblog bukan sekedar tentang menerbitkan posting baru saja.
Jangan lupa, lakukan secara rutin dan semakin sering semakin baik.
Baca juga
Lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Yap, apa yang ditulis di atas memang menghadirkan tantangan tersendiri. Butuh motivasi dan semangat, serta kemauan untuk memaksakan diri untuk mewujudkannya.
Namun, perjalanan saya selama 8 tahun ngeblog menunjukkan bahwa banyak masalah umum bisa terpecahkan sekedar karena saya memiliki jadwal ngeblog rutin. Bukan hanya mingguan, tetapi harian.
Saya bisa menerbitkan lebih dari 3 artikel dalam sehari pada hari kerja dan 5 di hari libur. Tidak ada lagi hambatan karena tidak ada mood atau kehabisan ide.
Semua itu karena produktivitas meningkat dalam berbagai segi, salah satunya karena saya terbiasa memanfaatkan waktu menunggu kereta untuk mencari dan mencatat ide.
Tidak mudah pada awalnya, tetapi setelah dilakukan beberapa lama (bulan), saya menjadi terbiasa. Bahkan otak dan badan saya pun pada akhirnya menyesuaikan dengan rutinitas baru.
Nah, bagaimana dengan Anda? Apakah sudah memiliki jadwal ngeblog rutin?
Kalau belum, boleh saya sarankan untuk segera membuat versi Anda sendiri.