Mengenal Content Placement : Iklan Tersamar di Sebuah Blog

Dalam dunia blogging, ada berbagai macam cara untuk melakukan monetisasi sebuah blog. Salah satu diantaranya adalah dengan memakai sistem content placement atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penempatan konten”.

Cara ini umum dilakukan selain beberapa cara lain, seperti pemasangan iklan, sponsored post, atau afiliasi.

Apa itu content placement?

Pada intinya content placement adalah sebuah iklan juga. Bedanya terletak pada kemasan yang dipakainya.

Jika sebuah iklan biasa, seperti Adsense sejak awal pengunjung sebuah blog sudah mengetahui bahwa itu adalah iklan, content placement tidak demikian.

Tersamar.

Semua itu bisa terjadi karena bentuknya bukanlah banner yang dipampang, tetapi yang satu ini seperti bercampur dengan tulisan atau konten yang dibuat bloggernya.

Bentuk content placement berupa tulisan atau artikel. Terkadang tulisan tersebut diterbitkan atas nama sang blogger.

Jadi, pengunjung kerap tidak menyadari bahwa tulisan atau artikel tersebut menyampaikan pesan sponsor.

Padahal isinya biasanya berisikan berbagai kelebihan dari sebuah produk. Tentunya dengan tujuan agar pembaca tertarik dan akhirnya mau membeli produk tersebut.

Fungsi lainnya adalah untuk menanamkan dan memperkuat brand atau image dari sebuah merk agar terlihat mendapatkan endorse dari influencer atau orang banyak.

Siapa pembuat content placement?

Artikel atau tulisan jenis ini mayoritas bukanlah buatan dari pemilik blognya. Konten yang satu ini dibuat oleh tim kreatif produk yang bersangkutan.

Blogger, sang pemilik blog biasanya hanya menerbitkan konten tersebut saja, terkadang dengan sedikit pengeditan tanpa merubah intinya.

Content Placement Tidak Gratis

There ain’t such a free lunch” atau dalam bahasa Indonesia, “Tidak ada makan siang gratis”.

Tidak bedanya dengan iklan, pemasang content placement tidaklah gratis. Si pemasang harus membayarkan sejumlah uang kepada si pemilik blog. Sama dengan kalau kita hendak memasang banner.

Besarannya tergantung pada hasil negosiasi antara pemasang dan yang punya blog. Proses tawar menawar pun bukanlah hal yang tidak biasa.

Hanya, semua itu dilakukan di belakang layar, yaiu melalui pesan WA atau email atau bahkan telpon. Yang penting pembaca tidak tahu bahwa sebenarnya artikel yang terpasang adalah iklan, tersamar.

Jika harga cocok, maka sang pemasang akan mengirimkan artikelnya dan berbagai elemen tulisan, seperti image dan sebagainya. Umumnya, dalam artikel tersebut akan terdapat satu atau dua link “dofollow” yang mengarah ke website tertentu. Dengan perjanjian, link tersebut tidak diperkenankan dihapus selama blog masih ada.

Penetapan harga content placement sendiri tidak memiliki standar yang pasti.

Pemasang akan memperhitungkan kepopuleran blog tersebut dengan melihat beberapa statistik, seperti DA (Domain Suthority), PA (Page Authority), Spam Score, juga jumlah trafik pengunjung ke blog tersebut.

Sudah pasti hal itu akan dilakukan karena mereka ingin mendapatkan hasil yang maksimal, yaitu agar pesan promosinya sampai seluas-luasnya.

Disisi lain, empunya blog akan memberikan tawaran sesuai dengan perhitungannya sendiri. Mereka pun kerap memberikan rate card, yaitu tawaran berisi data-data seperti di atas dan tarif yang dipasang.

Harga Content Placement

Tidak ada patokan harga pasti. Masing-masing akan tergantung pada hasil negosiasi antara pemasang dan yang punya blog.

Semakin populer sebuah blog, maka pemiliknya akan mematok harga yang tinggi juga.

Kisaran harganya berada antara Rp. 50 ribu – jutaan rupiah per artikel.

Tips Mendapatkan Content Placement

Bukan sebuah hal yang sulit, tetapi tidak mudah juga.

Fokus pada pengembangan blog

Inti dari sistem monetisasi yang satu ini adalah jangkauan dari blog itu sendiri.

Sebuah blog yang sudah ngetop dan populer tanpa harus mencari pun akan dicari oleh brand/merk. Mereka punya tim digital marketing sendiri untuk menemukan blog-blog yang berpotensi dipasangi konten promosi.

Bergabung dengan komunitas blogger

Salah satu tempat dimana para tim marketing brand yang hendak memasang content placement adalah komunitas blogger.

Ibaratnya, komunitas adalah pasar yang menyediakan kebutuhan, yaitu tempat untuk penempatan konten.

Iya kan? mereka butuh blog dan siapa lagi yang punya blog selain blogger.

Menjadi anggota marketplace

Pasar dimanapun diperlukan untuk mempertemukan penjual dan pembeli.

Blogger membutuhkan pemasang content placement, pengiklan butuh ruang untuk dipasangi iklan mereka.

Nah, bergabung dengan marketplace (pasar online) khusus untuk ini merupakan satu cara untuk mendapatkan job.

Menghubungi brand atau merk

Bila memang yakin akan performa blog, langkah lain adalah menghubungi langsung brand atau merk yang biasa memakai sistem ini.

Tidak susah kok menemukannya. Coba saja kunjungi blog atau komunitas blog dan kemudian lihat tulisan berupa ulasan sebuah produk. Biasanya itu adalah sebuah content placement atau sponsored post, yang beda tipis.

Tidak mudah karena biasanya dana tidak selalu ada, tetapi bila dapat hasilnya bisa lebih besar karena negosiasi bisa langsung tanpa lewat agen.

Ikut kegiatan yang diadakan sebuah brand

Bukan sebuah hal baru bahwa brand sebuah produk akan mencari influencer sebanyak-banyaknya. Mereka tidak segan juga menggelontorkan dana untuk mengadakan kegiatan kumpul-kumpul blogger dalam bentuk apapun.

Ikuti kegiatan ini dan aktiflah. Jangan lupa tinggalkan nama dan nomor kontak saat hadir karena data itu biasanya disimpan oleh penyelenggara untuk dihubungi ketika suatu saat diperlukan.

Selama itu, jangan lupa terus mengembangkan blog yang dikelola.

Bangun jaringan/network

Informasi job bisa datang darimana saja dan untuk memastikan bahwa Anda tidak akan terlewat, kembangan jaringan pertemanan ke sesama blogger.

Kerap kali ada blogger yang menolak job karena suatu hal, seperti tema blog yang tidak sesuai, mereka akan menawarkan rekan lainnya yang punya kesamaan tema.

Jadi, kembangkan network Anda seluas mungkin.

Pakai TLD (Top Level Domain)

Untuk memahami apa itu TLD, sederhananya seperti di bawah ini

  • https://lovelybogor.com (TLD – Top Level Domain)
  • https://blog.lovelybogor.com (Sub domain)
  • https://domainsaya.blogpot.com (sub domain)

Dalam bisnis content placement sekarang, TLD bisa disebut merupakan sebuah keharusan. Jarang sekali yang menggunakan sub domain mendapatkan job ini


Cara monetisasi blog yang satu ini sebenarnya lumayan besar hasilnya. Meskipun demikian, kelemahannya adalah tidak ada jaminan setiap saat ada job yang datang.

Baca juga : Tips Memproduksi, Mencatat, dan Mengolah Ide Yang Efektif

Oleh karena itu, bila memang Anda merasa cocok dengan cara ini, tetaplah fokus pada pengembangan blog. Kembangkan jangkauannya dan perbesar trafik pengunjungnya.

Saat bersamaan bangunlah network dan jadikanlah diri Anda seorang marketing yang baik, bagi blog Anda.

Leave a Comment