Tata Cara Menulis Artikel SEO Friendly

Bukan sebuah hal yang susah sebenarnya, kalau dipelajari secara perlahan dan dilakukan secara rutin, cara menulis artikel SEO friendly bisa dikuasai dengan baik.

Bahkan tanpa perlu harus mengikuti pelatihan atau kelas khusus sekalipun, skill untuk membuat konten yang ramah di mata mesin pencari (terutama Google) bisa dilakukan.

Yang penting adalah memahami konsepnya dan kemudian melakukan latihan secara rutin dan konsisten. Tentunya, tanpa melupakan tujuan dari mengapa sebuah artikel dibuat, yaitu untuk pembaca, bukan mesin pencari.

Memahami Konsep SEO

Istilah SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimization atau Optimasi Mesin Pencari. Istilah turunannya SEO Friendly yang berarti “Ramah Mesin Pencari”

SEO sendiri pada dasarnya adalah sekumpulan teknik untuk membuat sebuah konten di dunia maya mudah ditemukan oleh mesin pencari.

Umumnya SEO yang banyak diperbincangkan, mayoritas terkait dengan Google mengingat nama ini adalah penguasa bisnis mesin pencari di dunia. Menurut Statista, sampai tahun 2020, Google menguasai 86.86 pasar tersebut.

Mesin pencari Google bukanlah manusia yang bisa menangkap inti dari sebuah tulisan dalam berbagai cara. Ia akan menggunakan algoritma khusus untuk menemukan “poin-poin” yang membuatnya bisa memahami apa yang disampaikan dalam sebuah konten.

Kemudian, dengan algoritma tersebut, mesin pencari akan memilah dari semua data yang ada untuk menemukan tulisan/konten yang “terbaik dan paling “relevan” dengan kata kunci yang dimasukkan ke kotak pencarian.

Cara Menulis Artikel SEO Friendly- Kotak pencarian google

Misalkan, seorang pencari informasi memasukkan sekumpulan kata “cara memasak telur dadar supaya tidak gosong” ke kotak pencarian Google.

Kumpulan kata tersebut mengandung beberapa kata yang dalam SEO dikenal dengan sebutan “keywordsatau kata kunci atau frase kata kunci (jika lebih dari satu) pencarian. Bahkan, semua kata tersebut bisa disebut sebagai keywords.

Mesin pencari kemudian akan melihat ketersediaan di database untuk menemukan konten terkait kata kunci tersebut. ia akan memilih dan memilah yang ada kemudian menampilkannya di halaman SERP (Search Engine Result Page – Halaman Hasil Pencarian)

Konten yang ditampilkan di SERP bisa berbentuk teks/tulisan, image/foto, atau video.

Lihat di bawah ini.

Kata paling “relevan” adalah kuncinya.

Google adalah institusi bisnis dan mereka memiliki “pelanggan”, yaitu para pengguna mesin pencari.

Mereka pun ingin memastikan pengguna mesin pencari mereka senang karena menemukan apa yang mereka cari dan mau terus memakai jasanya.

Berdasarkan inilah konsep SEO dibuat, yaitu ditujukan untuk membuat konten yang “relevan” dan “berkualitas” di mata mesin pencari (Google), dan pada akhirnya pengguna mesin pencari, yaitu pembaca/pencari informasi.

SEO Tidak Untuk Semua Orang

Belakangan ini banyak artikel atau tulisan bombastis yang mengatakan bahwa “SEO wajib hukumnya bagi setiap blogger“, “Kalau blog mau naik kelas, belajar SEO dulu“, dan sejenisnya.

Tulisan-tulisan seperti ini banyak bertebaran di dunia maya.

Disebut bombastis dan berlebihan, karena pada kenyataannya, pemakaian teknik SEO adalah opsi saja.

Semua blogger atau webmaster bebas menentukan pilihannya untuk memakai atau tidak. Hal ini tergantung pada tujuan dan targetnya.

SEO bukan untuk semua orang. Sebagai contohnya :

  • Seorang blogger yang menggunakan blognya untuk sekedar curhat dan mencatat kegiatannya sehari-hari, tidak peduli ada yang mau membaca atau tidak, lalu mengapa harus memakai SEO?
  • Seorang penulis cerpen atau cerita bersambung justru jangan menggunakan SEO karena akan SEO bersifat kaku dna bisa merusak aliran tulisannya
  • Seorang travel blogger bisa memiliki opsi “mau memakai atau tidak”, tergantung pada gaya penulisan yang mau dipakainya
  • Seorang digital marketer, blogger tutorial, internet marketer yang bertujuan meraup pembaca sebanyak mungkin dari internet, mau tidak mau dia harus akrab dengan mesin pencari, dan artinya harus akrab dengan SEO (tetap tidak wajib, karena terserah keputusan masing-masing)
  • Mereka yang pangsa pasarnya bukan dari mesin pencari dan memiliki alternatif cara mendatangkan pembaca lain, seperti lewat blogwalking, email marketing, pemasaran lewat media sosial dan lainnya, tidak perlu memakai SEO

SEO hanya untuk mereka yang ingin dan punya target untuk mendatangkan pembaca atau pengguna dari “mesin pencari”.

Tidak semua orang memerlukannya.

Cara Menulis Artikel SEO Friendly

Cara menulis artikel SEO Friendly sendiri haruslah berdasar pada dua target utama, yaitu

  • membuat tulisan yang baik, relevan di mata mesin pencari (Google atau yang lainnya)
  • membuat tulisan yang baik, bermanfaat, dan enak dibaca oleh manusia

Tidak bisa hanya satu saja.

Baik di mata mesin pencari, tetapi jelek di mata pembaca (manusia), hasilnya juga tidak akan bagus. Pembaca akan pergi jika tulisan tidak enak dibaca karena pengulangan “frase keyword” yang berlebihan.

Baik di mata pembaca, tetapi mesin pencari tidak bisa menemukan apa yang disampaikan, hasilnya konten itu tidak akan muncul di SERP. Yang artinya, tidak ditemukan pembaca yang menggunakan mesin pencari.

Suka atau tidak suka, jika memang hendak membuat tulisan yang ramah mesin pencari, seorang blogger atau webmaster harus bisa memadukan keduanya.

Jadi, dalam tahapan menulis artikel yang ramah mesin pencari akan tetap terdapat faktor-faktor dari kedua tujuan.

TOPIK

Untuk menulis artikel yang SEO Friendly, segala sesuatu harus dimulai sejak awal dan dalam hal ini, harus dimulai dengan topik tulisan.

Semua topik sebenarnya bisa dijadikan ramah mesin pencari dengan catatan, topik tersebut dibuat SESEMPIT MUNGKIN.

Tidak bisa kita membuat tulisan dengan topik “Semalam di Jeju Island” atau “Enaknya jalan-jalan di Kyoto”. Lingkup pembahasannya terlalu luas.

Bukan hanya terlalu luas, tetapi juga karena mayoritas pencari informasi “tidak” menggunakan kata-kata tersebut saat mencari informasi.

Umumnya para pengguna mesin pencari akan menggunakan sesuatu yang lebih spesifik, seperti

  • Lokasi wisata di Kyoto
  • Tempat menarik di Jeju Island
  • Tempat kuliner terkenal di Kyoto
  • Destinasi wisata yang terkenal di Jeju Island
  • Hotel murah di Kyoto

Contoh lain, topik sederhana seperti “wisata Semarang” harus dipecah lagi menjadi lebih spesifik, seperti

  • Tugu Muda
  • Lawang Semu
  • Kota Tua
  • Lumpia Basah
  • Lokasi wisata di Semarang
  • Lokasi kuliner di Semarang
  • Transportasi di Semarang

Topik yang terlalu luas akan menyulitkan untuk menentukan dan menempatkan kata kunci/frase keyword dalam artikelnya . Pada akhirnya akan menghadirkan kesulitan untuk melakukan optimasi SEO-nya.

Jadi, langkah awal adalah persempit topik. Apapun yang hendak Anda tuliskan. Jika masih terlalu lebar, persempit sebisa mungkin.

Polanya sama dengan saat membuat makalah atau skripsi dimana dosen pembimbing akan terus mengoreksi judul terlebih dulu sampai spesifik sekali. Tidak akan ada dosen membiarkan topik terlalu luas untuk dibahas.

Mempersempit topik juga akan membantu saat penulisan artikel karena akan membuatnya sangat terarah dan tidak melebar kesana kesini.

Jadi, pecah topik luas tadi menjadi topik-topik sempit. Hal itu juga menguntungkan karena menambah ketersediaan ide untuk menulis lebih banyak.

KEYWORD(S)/KATA KUNCI atau FRASE KATA KUNCI

Bila topik yang akan dijadikan tulisan sudah dipersempit, langkah selanjutnya adalah mengubahnya menjadi keyword(s) yang artinya “kata kunci” atau “frase kata kunci” (mengandung lebih dari satu kata).

Kata kunci ini penting sekali dalam penerapan SEO karena akan dipergunakan di banyak elemen tulisan.

Cara yang bisa dilakukan ada beberapa, seperti

1) Menebak/menduga :

Tempatkan diri Anda sebagai pembaca.

Misalkan untuk topik “Lawang Sewu”, kira-kira kata-kata apa yang akan Anda masukkan sebagai pembaca ke dalam kotak pencarian Google untuk mencari tahu tentang bangunan bersejarah ini.

Kalau saya, maka saya akan memasukkan kata-kata ini

  • Sejarah Lawang Sewu
  • Keangkeran Lawang Sewu
  • Pintu di Lawang Sewu

Pilih salah satu yang paling menarik dan kemudian jadikan kata kunci untuk mendasari pembuatan tulisan.

2) Menggunakan Kolom Pencarian Google

Ketikkan topik yang hendak Anda pakai ke dalam kotak pencarian Google. Secara otomatis di layar perangkat Anda akan ditampilkan rekomendasi pencarian.

Tentunya data itu berasal dari database Google dimana mereka merekam berbagai pencarian dari seluruh penjuru dunia.

Itulah yang dijadikan rekomendasi pada browser.

Tata Cara Menulis Artikel SEO Friendly

Silakan pilih mana yang menarik untuk dipergunakan. Meski tidak ada data berapa banyak orang yang mencari, tetapi setidaknya ada “orang” yang pernah melakukan pencarian tersebut.

3) Manfaatkan Penelusuran Terkait Google

Google akan selalu menyarankan sesuatu pada penggunanya. Mirip seperti pegawai toko yang akan menawarkan sesuatu yang lain pada pengunjung tokonya.

Untuk setiap pencarian yang dilakukan, maka mereka akan menyediakan penelusuran terkait di bagian bawah SERP (halaman 1).

Bentuknya seperti di bawah ini.

Manfaatkan Penelusuran Terkait Google

Pilih yang kira-kira bisa menarik pembaca dan dipergunakan sebagai keywords.

4) Pergunakan aplikasi riset keyword

Kalau ingin mengetahui apakah kata kunci yang akan dijadikan tulisan banyak dicari para pencari informasi atau tidak, Anda bisa menggunakan UBERSUGGEST atau aplikasi riset keyword lainnya.

Ubersuggest akan memberikan data berapa banyak pencarian terhadap suatu hal. Kemudian ia akan menampilkan tingkat persaingan, dan banyak hal lainnya yang bisa menentukan dalam pengambilan keputusan terkait kata kunci.

Tata Cara Menulis Artikel SEO Friendly

Jika memang benar-benar ingin menargetkan trafik organik dari mesin pencari, tool ini akan sangat berguna.

JUDUL

Judul adalah bagian pertama yang berinteraksi dengan pembaca. Bahkan, mayoritas pencari informasi pun akan menentukan ia meneruskan membaca atau tidak setelah melihat judul.

Oleh karena itu, sebuah judul tulisan haruslah dibuat agar bisa

  1. memberi sinyal kepada mesin pencari tentang apa yang ada dalam artikel
  2. menimbulkan ketertarikan pembaca untuk membaca lebih jauh

Posisi pentingnya judul dari segi SEO berada peringkat 1 karena lebih mudah dilakukan dibandingkan yang kedua.

Judul yang baik secara SEO adalah yang mengandung kata kunci di dalamnya. Tok, itu saja.

Jadi, kalau frase keyword sudah ditentukan sebelumnya, pembuatan judul bisa dilanjutkan berdasarkan kata kunci tersebut.

Membuat judul artikel yang menarik bagi pembaca lebih rumit karena membutuhkan pengetahuan tentang selera pasar, apa yang akan dibahas, dan gaya bahasa yang harus dipergunakan.

Lebih rumit.

Contohnya:

Kata kunci : “merawat tanaman hias aglaonema”

Pilihan judul :

  • Cara Merawat Tanaman Hias Aglaonema Yang Baik dan Benar
  • Hati-Hati! Merawat Tanaman Hias Aglaonema Tidak Mudah
  • Begini loh, Cara Merawat Tanaman Hias Aglaonema Supaya Subur
  • 10 Tips Merawat Tanaman Hias Aglaonema
  • Hindari 10 Kesalahan Dalam Merawat Tanaman Hias Aglaonema

Mana yang cocok dengan isi artikel dan kemungkinan paling menarik bagi pembaca? Kalau saya akan menjatuhkan pilihan pada yang kedua, karena menghadirkan rasa penasaran, atau yang terakhir.

Saya tidak akan memilih yang pertama karena “terlalu” biasa dan bukan yang ke-4 karena sudah sangat umum digunakan.

Penempatan kata kunci pada judul dalam artikel SEO Friendly belakangan berkembang dan lebih bervariasi.

Salah satunya adalah dengan “memisah kata kunci” atau “diselingi” kata lainnya. Hal ini karena ternyata karena dalam banyak hasil pencarian Google, tulisan yang tampil di halaman SERP tidak selalu memiliki frase keywords.

Contoh :

  • Begini loh! Cara Merawat Tanaman Hias, Si Ratu Daun, Aglaonema
  • 10 Tips Merawat Tanaman Hias Jenis Aglaonema

Hal ini akan memudahkan membuat variasi judul agar tidak terlihat kaku.

Yang mana yang lebih efisien dan efektif? Kalau melihat hasil SERP, semua memiliki kemungkinan berhasil.

Meskipun demikian, menurut Yoast SEO, plugin yang populer di kalangan pengguna WordPress Self Hosted, penempatan frase kata kunci tersebut tidak akan dihitung.

Permalink/URL

Permalink adalah singkatan dari Permanent Link, sedangkan URL sama dengan Uniform Resource Locator.

Tidak berbeda karena pada dasarnya adalah alamat dimana semua file/data sebuah laman website tersimpan.

Terlihat bukan sesuatu yang penting, tetapi saat berniat menulis artikel yang SEO Friendly, hal yang satu ini tidak boleh diabaikan begitu saja.

Luangkan sedikit waktu saat membuatnya.

Karena untuk menjadikan sebuah Permalink/URL ramah mesin pencari, maka elemen ini harus “mengandung kata kunci”.

Contohnya, kata kunci “merawat tanaman hias aglaonema”, maka permalink yang baik secara SEO harus mengandung frase kata kunci tersebut.

  • https://blog.lovelybogor.com/archives/123 ==> BURUK (tidak ada kata kunci)
  • https://blog.lovelybogor.com/2020/09/merawattanamanhiasaglaonema-yang-baik ==> BAIK
  • https://blog.lovelybogor.com/merawattanamanhiasaglaonema-yang-baik ==> PALING BAIK

Permalink yang mengandung tahun dan bulan sebenarnya sudah baik dan terbukti banyak blog berbasis Blogspot, yang url-nya seperti itu, bisa tetap menang di SERP.

Meskipun demikian, ada pandangan “umum” bahwa url terbaik adalah sependek mungkin, yang menyebabkan opsi ketiga menjadi yang terbaik dari ketiganya.

Berikan perhatian pada hal kecil yang satu ini. Pastikan merubahnya agar di dalamnya terdapat (frase) keywords.

Untuk merubah permalink ada di bilah kanan editor (tempat membuat blogspot)

Catatan tersendiri untuk pengguna Blogspot/Blogger, maksimum panjang url adalah “6 kata”.

Untuk itu harap berhati-hati kalau membuat judul. Terlalu panjang dan melebihi jumlah ini, url dipotong sampai kata ke-6. Selebihnya akan dibuang secara otomatis.

Optimasi Image

Sebuah konten yang menarik perhatian pembaca biasanya akan mengandung sebuah image/foto. Oleh karena itu janganlah pernah lupa menambahkan sedikitnya satu foto di dalam artikel yang dibuat.

Tapi, dengan catatan image atau foto tersebut juga dioptimasi agar juga ramah mesin pencari.

Caranya mudah yaitu dengan memasukkan teks ke dalam kolom “alt-text” yang selalu disediakan di menu editor CMS manapun. WordPress atau Blogspot/Blogger .

Fungsi “alt-text” bukan hanya itu saja. Ada yang lain, yaitu pada saat terjadi gangguan dan image tidak dapat tampil, pembaca bisa mengetahui apa isinya dari alt-text yang akan tetap hadir di layar.

Untuk menjadi ramah mesin pencari, teks yang dimasukkan dalam kolom ini harus mengandung kata kunci, seperti pada judul.

Misalkan, kata kunci : “memberi pupuk tanaman hias aglaonema”, maka frase keywords ini harus berada di dalam teks yang disisipkan ke dalam alt text tadi.

Selain itu usahakan pemberian judul image pun memiliki kata kunci yang sama. Meang bukan sebuah keharusan, tetapi “why not“. Siapa tahu hal itu juga akan menjadi bahan pertimbangan mesin pencari.

Meta Description/Deskripsi Penelusuran

Meta description atau deskrisi penelusuran adalah potongan artikel atau teks yang dianggap mewakili isi artikel yang ditampilkan pada halaman hasil pencarian.

Contohnya di bawah ini.

Bila kotak meta description atau deskripsi penelusuran tidak diisi, maka mesin pencari Google akan mengambilnya dari paragraf pertama sepanjang kira-kira 120-150 karakter.

Nah, untuk memastikan mesin pencari mendapatkan apa yang dicarinya, mengisi meta deskripsi menjadi penting karena tidak selamanya paragraf awal akan mengandung mesin pencari.

Apalagi jika cara memasukkan kata kunci di awal artikel berpegang pada batasan 100 kata.

Masalah itu bisa teratasi dengan mengisi meta description dengan teks yang mengandung kata kunci.

Teks ini lah yang kemudian akan ditampilkan pada halaman SERP.

Syaratnya adalah panjang tidak melebihi 120-150 karakter dan tentu saja mengandung frase kata kunci yang ditargetkan.

Meta description ini juga bisa dibuat semenarik mungkin agar perhatian calon pembaca tertuju pada tulisan kita dan bukan tulisan orang lain.

Jadi, pastikan ada waktu untuk mengisi kolom deskripsi penelusuran atau meta description yang disediakan baik oleh WordPress ataupun Blogspot.

Hal itu berguna sekali dalam membuat artikel yang SEO Friendly.

Konten Yang Menarik

Teknik SEO memang penting untuk mendapatkan trafik pengunjung dari mesin pencari. Meskipun demikian, SEO tidak akan membantu sama sekali untuk mengikat pembaca agar betah berada di sebuah blog.

Tugas itu harus dilakukan artikel/kontennya sendiri.

Sebuah konten yang menarik meski tidak secara langsung membuat konten tersebut ramah terhadap mesin pencari, tetapi akan mengundang share ke media sosial.

Konten itu juga mungkin akan mendapatkan backlink dari website atau blog lain yang menggunakannya sebagai referensi.

Pada akhirnya, yang seperti itu akan membantu meningkatkan PageRank bagi tulisan tersebut dan tentunya website atau blognya.

Lagipula, apa gunanya SEO Friendly kalau pembaca tidak puas dan merasa senang setelah membacanya?

“Menarik” sendiri adalah sebuah kata yang subyektif. Bagi satu orang menarik, bagi yang lain belum tentu.

Tetapi, secara umum, masyarakat pembaca akan sangat menghargai kalau sebuah konten itu

  • Informatif : berisi informasi
  • Inspiratif : menghadirkan rasa dan keterikatan pembaca
  • Menghibur : setiap manusia pun perlu hiburan
  • Memberi petunjuk : penjelasan cara atau tutorial step by step akan sangat bermanfaat
  • Ringan : membaca buku pelajaran atau textbook itu berat dan cenderung mendatangkan kantuk, jadi buatlah artikel yang terasa ringan saat dibaca

Jadi, silakan pilih jalan yang mana.

Juga, harus dicatat bahwa seringkali yang terbaik adalah campuran antara semua ini, misalkan tulisan tutorial yang serius tetapi diselingi oleh humor atau disampaikan dengan gaya bahasa santai.

Awal Artikel

Jika judul sudah berfungsi dengan benar, maka pembaca akan masuk ke bagian dalam, yaitu konten.

Dan, bagian pertama yang dilihat adalah pembukaan, yaitu di bagian awal artikel.

Oleh karena itu, bagian ini harus mampu bertugas sama seperti judul, menarik perhatian pembaca dan mesin pencari.

Bukan sebuah hal yang mudah karena biasanya pembaca hanya akan memberikan waktu sangat sebentar. Jadi, pastikan pembukaan yang catchy, menarik perhatian ada di awal artikel.

Untuk menarik mesin pencari, awal artikel sebuah konten yang SEO friendly haruslah memiliki kata kunci, sama dengan judul. Tujuannya memberikan sinyal kepada crawler mesin pencari tentang tulisan itu.

Ada tiga teori penempatan (frase) kata kunci di awal konten dan semuanya ternyata bisa berfungsi dengan baik

  1. Di baris pertama paragraf pertama : bukan yang terbaik karena membuat tulisan menjadi sangat kaku dan terkadang sulit membuat pembukaan yang menarik, meski paling aman menurut teori SEO
  2. Di paragraf pertama : bagian ini memberikan ruang lebih untuk berkreasi untuk menarik pengunjung
  3. Di 100 kata pertama : yang tentunya lebih leluasa lagi untuk membuat pembukaa yang memukau

Tetapi, kalau menurut plugin Yoast SEO, (frase) kata kunci haruslah berada di paragraf pertama dan sebisanya dekat dengan awal paragraf.

Jumlah Kata

Faktor yang tidak boleh dilupakan dalam menulis artikel SEO Friendly adalah tentang jumlah kata dalam artikel tersebut.

Memang, bukan sebuah perkara yang mutlak harus dilakukan dan tergantung pada tingkat persaingan kata kunci yang dimaksud.

Tulisan dengan 200 kata saja jika didukung oleh domain berumur dan penuh backlink pun bisa memenangkan pertarungan di mesin pencari. Apalagi kata kunci dengan tingkat persaingan rendah.

Meskipun demikian, banyak studi menyebutkan bahwa semakin panjang sebuah artikel (dan dioptimasi dengan SEO), semakin besar kemungkinannya tampil di halaman SERP. (Sumber : Yoast)

Jadi, jumlah kata dalam konten bisa menjadi faktor penentu datang tidaknya trafik ke sebuah blog. Sekali lagi, bukan sesuatu yang mutlak karena masih banyak faktor lain.

Nah, untuk membuat konten yang ramah mesin pencari, berapakah jumlah minimum kata yang harus terkandung di dalamnya?

Ada banyak teori, tetapi berpegang pada plugin Yoast SEO, sebuah plugin yang banyak digunakan untuk mengoptimasi tulisan, panjang minimal adalah 300 kata.

Hal itu tidak berarti kalau sudah menulis sebanyak 300 kata sebuah tulisan pasti akan muncul di SERP. Bila pesaing membuat tulisan sepanjang 5000 kata, kemungkinan besar ialah yang akan menang.

Banyak juga yang menyebutkan 300-500 kata, beberapa pakar SEO menyebutkan bahwa panjang konten yang optimal bagi SEO adalah 1500-2000 kata.

Jadi, sebaiknya diperhatikan. Meskipun demikian tidak berarti kita bisa membuat konten penuh dengan basa basi sekedar membuat terlihat panjang.

Ringkas, padat, dan tuntas harus tetap dipegang.

Sub Heading

Sebuah tulisan yang baik, pada dasarnya haruslah terstruktur. Dengan begitu pembacanya akan lebih mudah memahami mana bagian pembuka, mana isi, dan mana penutup.

Tiada yang lebih baik dalam hal ini selain menggunakan sub-heading atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai sub-judul.

Dengan begitu, pembaca bisa menelan informasi bagian perbagian dan tidak kewalahan dalam menyerap semua informasi yang disampaikan.

Nah, dalam sebuah tulisan yang ramah mesin pencari, cara membuat sub-heading pun harus memiliki kriteria yang sama dengan membuat judul, yaitu dengan memasukkan kata kunci di dalamnya.

Setidaknya, satu sub-heading dalam konten harus memiliki frase keywords yang ditargetkan.

Contohnya dalam tulisan ini bisa dilihat ada satu sub-heading yang menggunakan kata kuncinya. Bisakah Anda menebak yang mana?

Jika Anda sudah memahami penjelasan tentang kata kunci, pasti akan bisa menemukan mana sub-judul yang dimaksud.

Meskipun demikian, sekali lagi, penggunaan sub-heading yang mengandung kata kunci merupakan bagian dari penerapan SEO on Page dan bertujuan membuat sebuah konten ramah mesin pencari.

Internal/Inbound Link

Pemberian inbound/internal link yang mengarah pada tulisan-tulisan terdahulu (yang berkaitan) juga merupakan sebuah keharusan kalau mau sebuah konten menjadi ramah mesin pencari.

Hal itu merupakan sebuah praktek SEO lama yang harus sudah dipahami kalau mau membuat artikel yang ramah mesin pencari.

Lagipula, pemasangan inbound link akan sangat membantu dalam usaha mengurangi bounce rate. Pengunjung, sekiranya tertarik pada artikel yang baru selesai dibacanya akan langsung disodori dengan artikel lain yang mungkin menarik bagi dirinya.

Dengan begitu, semakin besar kemungkinan ia akan membaca lebih dari satu halaman saja dan pada akhirnya menghindari terjadinya “bounce” atau pantulan.

Bukankah itu yang diajarkan kepada seorang salesman yang baik, yaitu terus menawarkan produk lain meski pelanggan sudah membeli satu produk?

External/Outbound Link

Banyak blogger Indonesia yang malas memberikan outbound/external link atau tautan yang mengarah ke website/blog lain.

Padahal, keberadaan link seperti ini akan menambah kepercayaan pembaca terhadap isi sebuah konten. Bukan tidak mungkin juga website yang dirujuk akan merasa dihargai dan sebagai balasan akan memberi backlink.

Lagi pula, tidak semua isi konten harus berasal dari pemikiran kita sendiri. Bisa saja kita menggunakan landasan berpikir yang berasal website lain. Oleh karena itu sudah selayaknya kita memberikan atribusi terhadap pencetus awalnya.

Nah, dalam kaitan dengan menuis artikel yang SEO friendly, pemberian sebuah outbound link adalah keharusan.

Yoast SEO akan memberikan sinyal merah jika di dalam artikel tidak terdapat satupun tautan yang mengarah ke website lain.

Untuk itu, pastikan bahwa konten yang sedang dibuat memiliki minimal “satu” link eksternal.

Jangan takut bahwa hal itu akan mengurangi Pagerank tersebut. Apalagi merasa khawatir pada masalah DA (Domain Authority) atau PA (Page Auhtority). Sudah terbukti bahwa konten yang mengandung tautan ini tetap nangkring di page one SERP.

PENUTUP

Rumit?

Pasti.

Membuat artikel SEO Friendly memang lumayan rumit karena banyak sekali elemen yang harus diperhatikan.

Oleh karena itu, penting sekali untuk terus berlatih untuk mempergunakannya saat menulis. Butuh pembiasaan dan waktu yang tidak sebentar.

Tetapi, pada akhirnya semua kerepotan yang kita lakukan akan terbayar kalau melihat statistik di Google Analytics atau Search Console yang meningkat.

Bagaimanapun, no pain no gain. Kalau memang mau banyak pengunjung dari mesin pencari, mau tidak mau memang konten yang kita buat harus memenuhi kaidah-kaidah SEO.

Kalau tidak sih, ya tidak apa-apa juga karena masih ada banyak opsi lain yang bisa dilakukan untuk menjadikan sebuah blog terkenal. Salah satunya dengan mempromosikan via media sosial, lewat portal, atau dengan memanfaatkan iklan.

SEO hanyalah salah satu cara.

Hanya saja, siapa sih yang tidak mau mendapatkan pembaca dalam jumlah besar apalagi secara cuma-cuma alias gratis?

Iya kan?

Baca juga : Cara Menghasilkan Uang Dari Blog, Tidak Bisa Cepat!

Saya juga mau. Oleh karena itu tulisan ini dibuat menggunakan teknik yang sama dengan yang dijabarkan di atas.

Semoga bermanfaat.

Leave a Comment