Untuk Membuat Konten Yang Menarik Pengunjung Butuh Perjuangan

Untuk Membuat Konten Yang Menarik Pengunjung Butuh Perjuangan

Content is the king. Konten adalah raja.

Begitulah jargon di kalangan para blogger dan webmaster. Tidak di Indonesia, tidak di luar negeri pembahasan mengenai konten sebuah blog/website tidak pernah berhenti dilakukan.

Penting banget.

Yah, mau tidak mau karena tanpa adanya isi, tidak akan ada orang yang mau datang ke blog.

Masalahnya sekarang di tengah persaingan yang begitu ketat, tantangannya bertambah. Blogger bukan hanya sekedar harus membuat konten blog, tetapi ia harus bisa membuat konten blog yang menarik perhatian pengunjung.

Situasinya menjadi lebih menantang sekali.

Membuat konten blog saja bukanlah sebuah hal yang mudah dilakukan. Banyak hal yang harus diolah, ditelaah, diteliti, dan dipadukan.

Sekarang ditambah lagi dengan “menarik perhatian pengunjung”.

Tingkat kesulitannya menjadi dobel atau triple.

Tidak heran, salah satu topik paling populer dan paling dicari oleh banyak blogger adalah tentang cara mendatangkan pengunjung lewat konten blog.

Yah, bagaimanapun, mayoritas blogger berharap kalau blognya kebanjiran pengunjung dan pembaca. Bila itu terjadi, maka pintu ketenaran dan kekayaan terbuka bagi diri mereka.

Jadi, pencarian tips atau trik mengenai segala sesuatu terkait konten blog jumlahnya besar sekali.

Tulisan yang sudah dihadirkan di dunia maya juga sudah tidak terhitung jumlahnya. Bisa dikata, “semua batu” digulingkan untuk menemukan tips ajaib cara membuat konten “yang baik dan benar” supaya pengunjung betah.

Tetapi..

Berapa banyak blogger yang benar-benar “berhasil” menarik perhatian dan kemudian menjadi tenar dan kaya?

Suit dikatakan, tetapi hanya sedikit saja yang bisa “tampil” dan menonjol, serta pada akhirnya memikat banyak orang. Yang lainnya, tetap saja “berjuang” untuk bisa bertahan.

Pertanyaannya, “Kok bisa?”

Tentunya akan mengherankan mengingat banyak sekali artikel tentang “Cara cepat membuat konten blog yang menarik pengunjung” dan dalam berbagai versi.

Semua membahas semua aspek dan dikupas sampai akar-akarnya.

Secara teori, kalau tips dan metode “ajaib” diikuti, seorang blogger “pasti” akan mudah menjadi sukses.

Kenyataannya, tidak!

Kok bisa ya?

Teka-teki dimulai disini.

Apakah tulisan-tulisan itu mengatakan kebohongan saja?

Apakah artikel-artikel itu sebenarnya hanya omong kosong saja?

Bisa YA, bisa TIDAK.

Ada banyak tulisan tentang cara menarik pengunjung yang dibuat oleh orang yang sebenarnya bahkan untuk mendatangkan trafik pengunjung ke blog sendiri saja belum bisa.

Mereka menulis berdasarkan asumsi dan teori sendiri saja, secara praktek, mereka masih nol besar.

Tetapi..

Tidak sedikit juga tulisan yang dibuat berdasarkan latar belakang keberhasilan penulisnya membuat pengunjung datang berduyun-duyun. Mereka sudah kaya dan tenar.

Itulah dunia internet.

Semua orang bisa menuliskan apa yang mereka mau.

Tidak ada niat buruk di dalamnya, tetapi tidak semua merupakan kebenaran yang sudah terbukti. Banyak yang baru sampai tahap teori saja. Belum terwujudkan.

Lalu bagaimana memilah dan memilih tulisan yang bisa benar-benar membantu?

Jawabnya, kembali kepada diri sendiri.

Tanyakan kepada diri sendiri pertanyaan berikut.

Definisi “Menarik” Itu Apa?

Kata “menarik” itu subyektif. Setiap orang punya selera dan pandangan yang berbeda.

Ada cowok yang mengatakan cewek menarik itu adalah

  • Cewek yang menarik itu harus cantik, berbadan sexy, tinggi, molek
  • Cewek yang menarik itu pandai memasak, ramah, pandai bergaul, dan bisa senang anak kecil
  • Cewek yang menarik itu enak diajak ngobrol, keibuan, sayang pada keluarga
  • Cewek menarik itu putih, berpakaian rapi, pandai berdandan

Dan, masih banyak lagi versi “cewek menarik” lainnya. Tidak terhitung berapa banyak versi menarik dalam hal ini.

Sebaliknya pun demikian, cewek kalau ditanya cowok menarik seperti apa, maka versinya tidak akan kalah banyak.

Begitu juga dalam frase “konten menarik”.

Apakah hanya ada satu versi saja? Jawabnya sama juga, tidak. Ada ribuan atau jutaan versi.

Oleh karena itu, tidak ada satu resep ajaib yang bisa memastikan sebuah konten blog pasti akan menarik perhatian pengunjung.

Hal itu harus diupayakan dan diusahakan.

Mungkin Anda sudah membaca ribuan artikel. Bagus! Berarti pengetahuan Anda sudah banyak, tetapi masih sebatas teori. Belum terbukti.

Nah, lanjutkan langkah tersebut dengan menanyakan pertanyaan terkait hal berikut ini.

Pangsa Pasar Pembaca

Bagaimana cara membuat sebuah tulisan yang bisa menarik perhatian kaum adam penggemar otomotif dengan kaum hawa yang suka memasak?

Jawabnya TIDAK BISA.

Anda tidak akan bisa membuat kedua kelompok tertarik pada satu tulisan. Selera mereka berbeda.

Sia-sia memaksakan diri untuk mencoba dan hanya akan membuang waktu.

Anda harus memilih. Salah satu saja.

Mana yang paling sesuai dengan diri Anda?

Jika Anda penggemar otomotif juga, lebih baik memilih untuk membuat konten yang ditujukan kepada kalangan kaum cowok saja.

Anda tahu dunianya.

Anda paham tentang apa yang mereka sukai.

Anda bisa mengerti dan berbicara dalam “bahasa” yang mereka mengerti.

Kelebihan-kelebihan itu akan menguntungkan sekali untuk membuat konten blog yang bisa menarik perhatian kalangan tersebut.

Berbeda jika Anda memilih dunia kaum cewek yang Anda tidak paham. Tantangan akan lebih berat dan sangat besar berujung kegagalan karena ketidaktahuan terhadap dunia tersebut.

Anda tidak bisa mendapatkan semua, Anda harus memilih pangsa pasar. Tentunya yang sesuai dengan pengetahuan dan passion yang Anda miliki.

Anda harus memilih.

Bila Anda sudah memilih, maka Anda bisa juga memilah tulisan tentang cara menarik perhatian pengunjung mana yang bisa digunakan dan sesuai dengan target pembaca Anda.

Jangan serakah dan mencoba menarik perhatian semua orang. Terlalu berat untuk dijalani dengan potensi keberhasilan hampir tidak ada.

Lagipula, dengan hanya terfokus pada satu pangsa pasar saja, Anda bisa mendalami tentang kebutuhan kalangan tersebut. Dengan begitu Anda juga bisa mengerti apa yang bisa menimbulkan ketertarikan dari calon-calon pembaca dari kalangan itu.

Barulah kemudian Anda merumuskan dan mewujudkan dalam bentuk konten di blog Anda.

Cuma, pertanyaannya, mengetahui pangsa pasar, pastikah sudah bisa memastikan kalau calon pembaca akan datang?

Jawabnya, BELUM.

Langkahnya masih panjang dan banyak yang harus dilalui.

Saya saran dimulai dengan yang di bawah ini karena Anda harus mewujudkan pengetahuan tentang apa itu menarik dan karakter pangsa pasar dalam bentuk nyata, konten untuk blog Anda.

Jenis Konten Blog (I)

(Berdasarkan Media)

Blog adalah tempat menulis? Betul sekali, memang pada awalnya, blog diisi dengan tulisan yang disebut post atau artikel.

Sampai sekarang pun, cara mengisi blog dengan memposting tulisan masih dilakoni banyak blogger.

Meskipun demikian, perkembangan teknologi dan tuntutan dari zaman, situasinya berubah. Isi blog tidak lagi hanya berisi teks saja. Banyak blogger yang mengkombinasikan dengan berbagai medium lain.

Berdasarkan media yang dipergunakan, sebuah blog di masa sekarang bisa berisi

Teks

Tulisan atau artikel tetap menjadi pemeran utama yang masih dipergunakan oleh mayoritas blogger.

Prinsip blog adalah tempat menulis masih dipegang kukuh oleh mayoritas blogger.

Terlebih lagi karena kelemahan mesin pencari yang masih belum bisa menemukan media lain, seperti foto/image, penggunaan teks justru semakin masif dipergunakan para blogger.

Foto/Image

Foto atau image adalah teman awal dari teks sebagai pengisi sebuah blog.

Ketika pertama kali dilahirkan, salah satu fungsi blog adalah untuk tempat memamerkan foto juga, meski pada lingkungan terbatas.

Perkembangan teknologi kamera digital dan juga semakin banyak orang melakukan perjalanan wisata, penggunaan foto/image dalam sebuah blog semakin tidak bisa terpisahkan.

Bahkan, banyak blogger, terutama yang menekuni fotografi justru menekankan konten blog mereka pada foto atau image, bukan teks.

Link

Tautan biasa dipergunakan oleh blogger untuk memberikan rujukan kepada website atau blog lain.

Tindakan ini sangat membantu pembaca yang datang ke blog untuk menemukan informasi yang berkaitan di dunia maya yang luas.

Kebiasaan ini masih terus berlanjut sampai sekarang dan link masih menjadi bagian dari konten blog dimanapun.

Podcast

Media yang satu ini mulai populer dipergunakan sebagai konten blog, terutama di luar negeri. Di Indonesia sendiri, meski sudah ada yang memanfaatkannya, tetapi jumlahnya belum banyak.

Podcast adalah rekaman suara.

Banyak blogger memanfaatkannya untuk menjaring pengguna blog yang malas membaca. Mereka kerap merekam apa yang mereka tulis dan kemudian meletakkan rekaman suara itu di dalam blog.

Banyak blogger juga menggunakan podcast untuk membagikan sebuah wawancara untuk menambah daya tarik sekaligus keautentikan konten mereka.

Salah satu blogger terkenal dunia, Darren Rowse dengan Probloggernya menggunakan podcast yang merupakan bentuk suara dari apa yang ditulisnya. Juga, ia kerap mewawancarai blogger lain dan menjadikannya sebagai konten di blognya.

Video

Blog tempat menulis, Youtube tentang tempat memajang video.

Itu dulu.

Sekarang, blog pun sering dipakai untuk konten sebuah blog. Bahkan, video menggantikan peran teks sebagai intinya.

Silakan lihat blog Neil Patel, si internet marketer terkenal, yang sekarang justru mengisi blognya dengan video dan bukan tulisan lagi.

Jenis Konten Blog (II)

(Sifat dan Tujuan)

Sifat sebuah konten blog itu tidak sama. Semua akan tergantung pada tujuan yang ditetapkan oleh bloggernya. Cara yang dipakai untuk memikat pembacanya juga berbeda. Masing-masing akan menyesuaikan dengan karakter pangsa pasar yang ditargetkannya.

Beberapa sifat dari konten sebuah blog bisa disebutkan di bawah ini.

Tutorial

Tutor berarti pengajar. Tutorial artinya bersifat mengajarkan.

Konten blog jenis ini dipergunakan untuk menjelaskan kepada pembaca cara melakukan/mengerjakan sesuatu. Jenis yang satu ini sangat populer karena banyak sekali orang yang membutuhkan penjelasan untuk mengerjakan sesuatu dalam kehidupan sehari-hari.

Apa yang ditutorialkan bisa beragam sekali, mulai dari cara memandikan anjing sampai dengan merakit sebuah robot.

Salah satu contoh blog terkemuka adalah Wikihow yang mengajarkan banyak hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Inspiratif

Jenis konten yang satu ini ditujukan untuk membuat pembacanya merasa tergerak dan terlibat secara emosi dengan apa yang disampaikan oleh bloggernya. Dengan kata lain, pembaca akan merasa terhubung dengan apa yang dituliskan.

Bentuknya bisa beragam, mulai dari berbentuk cerpen, puisi, atau bahkan curhatan yang berasal dari pengalaman pribadi penulisnya.

Argumentatif / Opini

Salah satu blog “keroyokan” Indonesia yang terkenal dengan jenis konten yang satu ini adalah Mojok.co.

Para penulis disana akan mengambil topik terkini dan kemudian menuliskan opini dan argumentasi tentang hal itu. Isinya tidak melulu berupa persetujuan, tetapi juga penolakan/penentangan.

Inti utamanya adalah pendapat atau pandangan subyektif dari seseorang.

Jenis konten yang satu ini banyak dipergunakan oleh penulis “kolom” di media massa cetak atau online.

Jurnalistik/Berita

Jenis konten yang satu ini hampir pasti sudah pernah Anda baca. Biasanya memang di media massa, seperti koran atau majalah, baik cetak ataupun online.

Isinya berupa informasi terhadap sebuah peristiwa yang terjadi tanpa melibatkan penilaian subyektif penulisnya.

Banyak blogger yang belakangan ini merubah blog personal mereka menjadi media berita “tidak resmi”. Mereka memungut cerita dari berbagai sumber dan kemudian melakukan penulisan ulang untuk mengisi blog.

Kontennya biasanya pendek dan sekedar menyampaikan data dan fakta saja.

Storytelling

Travel blogger merupakan kategori yang paling banyak memakai jenis konten yang satu ini. Mereka “menceritakan” pengalaman berkunjung ke sebuah tempat kepada pembacanya.

Iya, storytelling pada dasarnya adalah bercerita.

Blogger dari kalangan ibu-ibu pun biasanya menggunakan teknik bercerita saat mereka menyampaikan pengalaman dalam mengurus anak atau rumah tangga.

Informatif

Blog berisi iklan lowongan kerja menggunakan jenis konten yang sifatnya non berita, tetapi informatif. Kontennya pendek dan singkat saja sekedar untuk menyampaikan informasi ketersediaan lowongan di sebuah perusahaan.

Konten informatif dalam bentuk link atau tautan pun kerap dipergunakan untuk mengarahkan pembaca pada sumber atau referensi lain.

Portofolio/Personal Branding

Konten yang satu ini dipergunakan untuk meyakinkan orang terhadap skill/keterampilan atau kemampuan seseorang kepada pembacanya.

Biasanya berisi pencapaian / prestasi dari sang blogger dalam satu bidang. Tujuannya untuk memunculkan imaji/impresi bahwa sang blogger adalah ahli dalam bidang tersebut.

Pada akhirnya, jenis konten seperti ini diharapkan akan berujung pada pembaca terbujuk untuk membeli atau menggunakan jasanya.

Politikus di luar negeri banyak juga yang menggunakan blog dengan isi seperti ini untuk menjaring sebanyak mungkin pengikut yang mau “membeli” pemikiran dan pada akhirnya memberikan suara kepadanya.

Promosi

Pada dasarnya sifat konten blog yang satu ini sama dengan portofolio. Bedanya ada pada “yang dipromosikan”.

Portofolio menekankan pada individunya, sedangkan promosi pada benda/produk.

Fashion blogger atau blogger perempuan kerap menceritakan bagaimana mereka menjadi terlihat menawan karena menggunakan satu jenis produk kosmetik tertentu. Bagaimana kulit mereka menjadi putih dan berkilau dengan mengoleskan pelembab jenis AAA atau BBB.

Sifat kontennya adalah promosi.

Posting jenis ini kerap dibayar atau pesanan dari pemegang brand.

Ulasan/Tinjauan/Review

Penilaian.

Inti dari jenis konten yang satu ini adalah penilaian yang kemudian diiringi dengan penjelasan yang berhubungan dengan “sesuatu” yang dinilai tadi.

Yang dinilai bisa berupa produk, film, buku, atau bahkan blog/website lainnya.

Ulasan/tinjauan harus bersifat netral alias bukan hanya menekankan pada keunggulan dari yang dibahas, tetapi juga harus memperlihatkan sisi kekurangannya.

Jujur adalah kata kuncinya. Bila ulasan sudah bersifat komersial alias berbayar, maka tidak bisa lagi masuk dalam kategori yang satu ini. Kontennya berubah menjadi “promosi”.

Bagaimana Membuat Konten Yang Menarik Pengunjung ?

Bagian terakhir, tentunya setelah mengetahui semua hal itu adalah tentang membuat konten yang menarik pengunjung.

Setelah mengetahui semua faktor untuk membuat konten blog, lalu apa yang harus dilakukan agar pengunjung mau datang berduyun-duyun ke blog Anda, dan pada akhirnya akan membawa Anda ke tujuan akhir, TERKENAL DAN KAYA.

Iya kan?

Jangan khawatir, pertanyaan seperti ini ada di kepala semua blogger, terutama yang berniat menghasilkan uang dari blognya.

Teorinya mudah.

  1. Jika Anda sudah tahu pangsa pasar pembaca Anda, maka tindakan selanjutnya adalah membuat konten yang “diinginkan” atau “dibutuhkan para calon pembaca itu

2. Dengan mengetahui selera dan gaya pangsa pembaca Anda, berarti konten yang harus dibuat harus menyesuaikan juga dengan calon pembaca/pemirsa

Tetapi..

Kenyataan tidak seindah teori.

Semua pengetahuan di atas adalah teori. Tidak akan ada pengunjung yang datang hanya karena kita tahu tentang teori menulis artikel, mereka datang untuk membaca.

Jadi, Anda harus menerapkan berbagai pengetahuan di atas ke dalam konten yang akan dibuat.

Ruang / Kolom Baca

Loh, kok masuk ke masalah teknis?

Coba bayangkan saja, saat Anda hendak membaca sebuah buku, kemudian Anda melihat tulisannya susah dibaca karena hurufnya terlalu kecil atau berhimpitan. Apakah selera membaca Anda masih akan sama?

Kemungkinan besar tidak.

Siapa yang mau menyiksa diri membaca dengan memicingkan mata terus menerus karena huruf terlalu kecil.

Tulisan sebagus apapun tidak akan menarik kalau ruang baca di blog Anda terlihat “TIDAK NYAMAN”.

Jadi, buat lah nyaman terlebih dulu dengan mengatur beberapa hal, seperti

  • Warna latar belakang : pergunakan warna netral dan bisa diterima semua orang, yaitu putih, atau warna pastel yang sangat lembut dan tidak menyilaukan
  • Warna huruf : sama halnya dengan warna latar belakang, perlu dicarikan yang nyaman dan jangan sekedar ingin menarik perhatian. Hitam atau abu-abu gelap sudah cukup

Perhatikan! Kombinasi keduanya bisa menyurutkan minat pembaca kalau tidak dibuat dengan baik. Beberapa waktu yang lalu saya memilih “pergi” dan tidak kembali dari sebuah blog karena kombinasi background coklat dan biru terang menyakitkan mata.

  • Ukuran huruf : 70% pembaca website/blog menggunakan perangkat mobile dan berukuran kecil, seperti smartphone. Jangan siksa mereka dengan ukuran huruf kecil 10-12 px. Pergunakan huruf yang mudah dibaca yang berkisar antara 15-18 px
  • Ruang putih yang banyak : perhatikan jarak antar baris. Berat mata pembaca kalau melihat huruf bertumpuk. Pastinya akan menghilangkan minat membaca lebih panjang. Beri ruang putih yang banyak dengan mengatur “line height”. Pakai ukuran antara 24-28 px

Lakukan pengaturan kecil seperti ini agar pengunjung tidak kabur bahkan sebelum mereka membaca apa yang Anda sampaikan.

Hindari Kalimat [Terlalu] Panjang

Coba baca kalimat di bawah ini :

Berdasarkan pengalaman pribadi, saya mencoba menuliskan tentang perjalanan wisata bersama keluarga ke Bromo menggunakan kereta api untuk melihat keindahan pemandangan matahari terbit seperti yang saya lihat di akun Instagram travel blogger terkenal yang merekomendasikan tempat wisata ini.

Bandingkan dengan di bawah ini :

Saya akan menulis tentang perjalanan ke Bromo. Saya tertarik ke tempat wisata tersebut setelah melihat beberapa akun Instagram travel blogger. Saya ingin melihat keindahan matahari terbit.

Saya pergi bersama keluarga menggunakan kereta api.

Intinya sama, tetapi pada contoh pertama Anda membuat pembaca seperti sprint. Mereka akan terengah-engah mencoba menangkap inti cerita.

Batasi penggunaan kata dalam satu kalimat menjadi antara 12-17 kata saja. Berdasarkan Flesch-Kincaid readability test, salah satu tool yang dibuat untuk mengetahui “keterbacaan” atau mudah tidaknya sebuah kalimat dibaca, jumlah kata yang baik berkisar antara 12-15 saja.

Jadi, hindari kalimat terlalu panjang supaya pembaca tidak pusing.

Hindari Paragraf Gemuk

Yang langsing lebih menarik daripada yang gemuk.

Bukan body shaming, tetapi sebuah paragraf yang terdiri dari 10 kalimat, apalagi yang super panjang, akan melelahkan pembaca.

Sampaikan inti yang ingin disampaikan dalam 2-3 kalimat saja dalam satu paragraf. Hal itu akan membantu menghindarkan pembaca menjadi terlalu lelah hanya untuk menelusuri satu paragraf saja.

Kecuali….

Tulisan yang Anda buat adalah makalah tugas dari dosen yang harus mengikuti tata cara aturan baku. Kalau tidak, berdietlah memakai paragraf gemuk.

Berbaik hatilah kepada pembaca Anda.

Kombinasikan Jenis Konten

Blog memang tempat menulis. Pada dasarnya sampai sekarang pun, para blogger menekankan pada merangkai kata (teks).

Meskipun demikian, perkembangan zaman membuat selera pasar berubah. Teks masih tetap yang utama, tetapi pembaca menuntut lebih.

Kombinasikan jenis konten dari semua yang ada.

Tambahkan image/foto, video, atau bahkan podcast (rekaman suara-siniar) dalam konten yang Anda buat.

Foto bisa memberikan gambaran yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Video bisa memberikan penjelasan yang jauh lebih lengkap lagi. Podcast akan membuat pembaca menjadi pendengar radio seperti di masa lalu dan merasa lebih dekat dengan sang blogger.

Jangan terpaku pada hanya satu jenis konten, walaupun tidak ada larangan. Penggunaan media visual dan suara akan membangkitkan ketertarikan pengunjung.

Judul Menarik

Inner beauty atau kecantikan dari dalam penting, tetapi kerap kalah dengan tubuh sexy dan paras cantik seorang wanita.

Coba saja kalau tidak percaya.

  1. Seorang wanita judes bin galak tetapi berwajah cantik dan berbadan bagus, mengenakan rok mini dan kaus ketat berwarna merah
  2. Seorang wanita baik hati, ramah, dan suka menolong, tetapi berbadan gemuk dan berwajah biasa saja

Kira-kira, mana yang pertama kali akan dilirik orang? Yang no 1 akan berpeluang mendapat perhatian lebih. Penampilan fisik tetap mendapat perhatian utama banyak orang pada tahap awal.

Judul adalah penampilan fisik pertama sebuah konten, baik itu teks atau lainnya. Fungsinya untuk menarik calon pembaca menjadi pembaca.

Buat judul semenarik mungkin sesuai dengan pangsa pembaca yang dituju. Kalau pangsa pembaca anak muda, jangan dibuat judul yang formal. Untuk ibu-ibu rumah tangga, pergunakan kata sesederhana mungkin yang mereka kenal.

Contohnya :

  • Kue pancong ala warung BBB enak dan gurih
  • Yuk cobain, kue pancong BBB yahud banget rasanya
  • Segigit kue pancong BBB, bisa bikin ketagihan
  • Mau tahu buat kue pancong ala BBB ? Ini caranya!

Mana yang lebih menarik? Yang pertama terlalu standar. Yang kedua cocok jika pangsa pembacanya anak muda. Yang ketiga lebih umum. Yang terakhir, akan mengundang perhatian ibu-ibu.

Masing-masing pangsa pasar pembaca memiliki karakter yang berbeda. Disanalah peran pengetahuan tentang pangsa pasar yang Anda miliki untuk menentukan gaya penulisan.

Panjang Pendek Konten

Sederhana saja.

Seorang pencari informasi, misalkan jadwal kereta, tentu tidak butuh pembukaan panjang lebar dan penuh kembang bahasa. Mereka hanya butuh data.

Berikan yang mereka mau, tulisan singkat, padat, dan memberi apa yang mereka butuhkan.

Berbeda sekali dengan seorang yang ingin tahu “cara melakukan sesuatu”, mereka justru berharap penjelasan terperinci. Panjang tidak jadi masalah, yang penting mereka mendapatkan semua yang dibutuhkan dan tidak perlu mencari ke tempat lain.

Ibu-ibu rumah tangga tidak akan berkeberatan membaca cerpen sepanjang 2000 kata asal plot ceritanya menarik.

Silakan tentukan panjang pendek artikel/konten sesuai dengan pembaca yang ditargetkan. Tidak ada patokan yang pasti.

Tulisan ini sudah melebihi 3000 kata sejauh ini. Tentunya Anda sudah tahu target pembacanya kemana?

Beri Manfaat

Pastikan pembaca tidak pulang dengan tangan kosong.

Biarkan mereka pergi dengan membawa sesuatu, yang mungkin mereka bisa manfaatkan.

Bentuknya “manfaat” itu sendiri bisa bervariasi, tergantung, usia, selera, keinginan, pengetahuan. Anda yang tahu tentang hal itu.

Jika Anda menuliskan tentang perjalanan wisata, selipkan “manfaat”, seperti harga tiket masuk, transportasi menuju kesana, kapan sebaiknya pergi kesana.

Foto yang bagus bisa menjadi penyampai informasi yang baik. Foto bisa , cara pergi kesana, dan lain sebagainya memberikan gambaran tentang apa yang Anda ceritakan.

Jangan terfokus hanya sekedar memamerkan foto Anda sendiri. Lakukan itu di Facebook, tetapi jangan di blog. Kalaupun mau, selingi dengan foto-foto lain yang bersifat informatif.

Titipkan oleh-oleh yang membuat mereka ingin kembali lagi.

Listicle / Bullet List

Istilah dari bahasa Inggris, yang kalau diterjemahkan sebenarnya berarti daftar.

Sampaikan poin-poin yang Anda sampaikan, terutama jika konten yang dibuat bersifat tutorial, atau informasi, dalam bentuk daftar. Dengan begitu, pembaca bisa menemukan intinya dengan mudah.

Contohnya :

Tips berwisata ke Bogor

  1. Bawa payung, karena Bogor dikenal sebagai Kota Hujan
  2. Naik Commuter Line/KRL Jabodetabek untuk menghindari kemacetan
  3. Bawa bekal lebih baik karena harga makanan disana mahal
  4. Tentukan satu atau dua tujuan saja agar lebih maksimal
  5. Kalau belum pernah pergi kesana, targetkan Kebun raya Bogor sebagai destinasi pertama karena Kota Bogor dibangun dengan kebun botani ini sebagai pusatnya

Salah satu website/blog terkenal dunia adalah Listverse yang isinya beragam daftar.

Konten Terstruktur

Inti terstruktur juga sederhana.

  • Pembukaan
  • Isi
  • Penutup

Mau konten berbentuk apapun, polanya sama. Hal ini akan membantu “menggiring” pengunjung untuk menelusuri konten tersebut. Mereka juga akan lebih mudah menemukan inti topik yang sedang disampaikan.

Catatan tersendiri untuk pola ini adalah ISI harus lebih banyak daripada “Pembukaan” dan “Penutup”. Jangan dibuat kebalikan.

Pembukaan terlalu panjang akan membuat bosan. Padahal, pembaca website jaman sekarang tidak sabaran. Jika pembukaan saja sudah terasa membosankan dan mereka tidak mendapatkan apa-apa, jempol mereka akan langsung menekan tombol close.

Penutupan terlalu berbunga-bunga juga sia-sia karena intinya sudah didapat, lalu kalau penutup terlalu panjang, pembaca tinggal menekan tombol “close”.

Kesesuaian Antara Judul dan Isi

Judul memang harus menarik, tetapi tidak boleh tidak mencerminkan isi. Bayangkan saja seorang yang ingin makan gado-gado, lewat warung bertulis gado-gado, tetapi tidak ada gado-gado di daftar menu.

Pasti kecewa. Iya kan?

Judul harus mencerminkan apa yang akan didapat oleh pengunjung saat mereka berkunjung.

Jangan terapkan clickbait, seperti yang banyak dilakukan oleh media berita hanya untuk mengundang mereka datang saja. Clickbait hanya akan membuat mereka kecewa dan malas datang (lagi).

Bahasa Yang Sesuai

Mau buat konten tentang bisnis, boleh saja, tetapi jangan pakai bahasa “elu gue”. Pembaca dari kalangan ini butuh kredibilitas dan hal itu kurang tersampaikan dengan gaya penulisan santai.

Situasinya dibalik, kalangan pembaca remaja, jangan pakai bahasa guru atau dosen yang resmi. Mereka bakalan ngantuk karena setiap hari mereka sudah berhadapan dengan pengajar mereka.

Pergunakan bahasa yang sesuai dnegan target pasar dan juga kalangan pembaca. tentunya, juga dengan karakter Anda sendiri.

Referensi

Kata siapa?

Pertanyaan seperti ini banyak hadir dalam kehidupan sehari-hari. Intinya pembaca menginginkan adanya dasar atau referensi dari apa yang disampaikan.

Penguat.

Jangan ragu untuk memberikannya kepada pembaca. Itulah gunanya disedikan fitur “link” di setiap CMS (Content Management System), yaitu untuk memberikan referensi dari sumber luar.

Tentunya yang berkaitan dengan konten yang Anda buat.

5W + H

Metode ini biasa dipergunakan untuk produk jurnalistik atau tulisan formal, seperti berita.

Sebuah konten akan memberikan banyak informasi jika memakainya, karena disanalah ada 6 inti yang harus disampaikan.

What : Apa? Peristiwa apa? Kejadian apa? Tentang apa?

Who : Siapa pelakunya? Siapa korbannya? Siapa peran utamanya?

When : Kapan kejadian peristiwa itu?

Where : Dimana si artis CC akan dilamar? Kemana bulan madunya?

Why : Mengapa si A bercerai dari si B? Mengapa ia dipenjara?

How : Bagaimana si B melamar si C? Bagaimana ia sampai bisa menabrak pejalan kaki?

Tahukan kenapa metodenya disebut 5W + H?

Kontroversi

Kalau mau diingat guru, jadilah murid yang pandai sekali atau bandel sekali. Murid biasa-biasa saja sulit diingat.

Jangan ragu untuk bertindak anti mainstream atau menentang pandangan umum.

Dengan begitu Anda akan terlihat berbeda dari yang lainnya.

Lakukan dengan perhitungan yang matang karena salah-salah, kesan buruk yang akan menempel terus menerus.

PENUTUP

Capek?

Wajar saja. Anda sudah membaca lebih dari 3600 kata. Bisa dimengerti bila mata Anda lelah sekali.

Nah, setelah membaca sekian banyak, tentu Anda berharap sudah bisa membuat konten blog yang menarik dan mendatangkan jutaan pengunjung. Iya kan?

Tapi..

Boleh saya katakan sesuatu? Secara terus terang?

BELUM

Membaca teori seperti di atas belum akan menjadikan Anda seorang blogger yang isi blognya menarik.

Mau ditambah dengan menelusuri 1000 artikel lain tentang hal yang sama pun, jawabannya tetap sama.

Anda butuh satu kunci tambahan untuk menjadi blogger yang mahir memikat orang lain lewat konten blognya.

Kunci itu adalah “PENGALAMAN”.

Butuh ratusan kali mencoba, ribuan kali kegagalan untuk bisa menjadikan Anda seperti itu. Tanpa itu semua tidak akan ada gunanya.

Anda akan mengalami jatuh bangun yang panjang, kekecewaan yang banyak, menghabiskan waktu yang tidak terhitung, untuk sampai ke titik ini.

Hal itu tidak akan didapat dari berbagai tips dan trik yang dituliskan saya atau sesama blogger lainnya. Yang satu ini hanya Anda yang bisa melakukannya.

Jadi sebagai penutup, saya hanya menyarankan, langsung segera buat konten blog Anda. Lakukan terus menerus, rutin, dan berulang. Jangan berhenti sebelum sampai ke titik tujuan.

Dan, mulai dari SEKARANG.

Leave a Comment