Berbahaya! Mengandalkan Trafik Pengunjung Dari Mesin Pencari Saja

Terus terang, jika Anda ingin memiliki sebuah blog yang sukses dan menghasilkan banyak uang, sebaiknya jangan hanya mengandalkan trafik dari mesin pencari, seperti Google saja. Hal itu bisa menjadi penghambat bagi perkembangan blog dan tentunya penghasilan Anda, apalagi jika menggunakan jasa periklanan seperti Adsense.

Sebisa mungkin, lakukan upaya untuk juga mendapatkan aliran pembaca dari sumber lain, seperti media sosial.

Berkaca dari pengalaman, yang karena keterbatasan waktu, saya hanya mengandalkan trafik pembaca dari mereka yang menemukan blog lewat mesin pencari. Memang menyenangkan, tidak perlu terlalu repot untuk promosi pengunjung tetap datang, sayangnya hal itu pada saatnya akan berubah.

Hal itu juga terbukti pada beberapa blog yang dulu pernah tenar dan menjadi pembicaraan, kemudian menghilang dan tenggelam. Kebanyakan dari mereka yang blognya perlahan meredup karena terlalu mengandalkan SEO atau Search Engine Optimization – Optimasi Mesin Pencari.

Mengapa bisa begitu? Banyak hal, tetapi beberapa yang membuat cara seperti itu justru bisa menjadi penyebab hancurnya sebuah blog, seperti

  • perubahan algoritma Google yang menyebabkan teknik SEO yang dipergunakan tidak lagi mempan untuk mendapatkan peringkat di SERP – Search Engine Result Page (Halaman Hasil Pencarian)
  • persaingan yang terus meningkat dan kemampuan para pesaing yang terus membaik dalam hal SEO
  • konten yang menjadi obsolete (kuno) dan tidak uptodate membuat nilainya berkurang di mesin pencari
  • pengunjung yang bosan karena tidak ada suguhan informasi dan artikel baru
  • banyak backlink yang dulu bernilai tinggi dengan perubahan algoritma berkurang nilainya, jika ditambahkan dengan situs pemberi backlink yang tutup, maka hasilnya otoritas artikel dan blog juga berkurang

Semua ini menyebabkan banyak sekali artikel yang dulu nongol di Page One mesin pencari bertumbangan dan tersingkir entah kemana.

Hasilnya, pengunjung yang datang pun berkurang. Apalagi jika kemudian tidak ada lagi artikel baru yang diterbitkan. Pembaca akan menjadi bosan dan akhirnya tidak datang kembali.

Ketika jumlah pengunjung berkurang, maka imbasnya kemana-mana. Klik iklan berkurang, tawaran sponsored post atau content placement juga tidak lagi sering datang.

Menyebalkan kan?

Yap. Sangat. Saya mengalami itu belum lama ini, terutama sejak pandemi Covid-19 yang membuat malas untuk melakukan apa-apa. Ditambah lagi dengan kesibukan di dunia nyata memaksa saya tidak bisa hadir dan sering ngeblog.

Hasilnya, terjadi penurunan trafik pengunjung yang luar biasa besar.

Menyesal? Tidak. Karena memang ada hal yang harus diproritaskan saat itu. Namun, semua ini memberikan sebuah pelajaran penting bahwa sekedar mengandalkan trafik dari mesin pencari bisa membahayakan bagi kelangsungan sebuah blog.

Untuk itulah, belakangan saya memulai langkah yang agak berbeda dari sebelumnya. Promosi pun kembali digiatkan melalui berbagai saluran, termasuk media sosial, seperti Facebook, Tiktok, dan Instagram.

Saya juga lebih menaruh perhatian pada penyebaran link melalui whatsapp.

Tentunya, selain kembali menggencarkan update artikel di berbagai blog.

Yang manapun, saya harus memastikan bahwa pengunjung ke semua situs yang saya kelola tidak hanya akan datang dari Google, Bing, atau Yahoo.

Saya akan mengikuti pepatah orang bule, “Don’t put your eggs in one basket“.

Leave a Comment