Mengapa Tampilan atau Layout Blog Sebaiknya Sederhana?

Sebaiknya. Bukan sebuah keharusan. Bagaimanapun urusan tampilan atau layout blog merupakan hak prerogatif seorang blogger. Ia memiliki wewenang sepenuhnya untuk mengatur tampilan dari weblog miliknya. Tidak ada yang bisa mengganggu gugat.

Lagi pula, sangat bisa dimengerti bahwa seorang blogger pasti ingin agar layout blognya menampilkan citra diri yang diinginkannya. Ia ingin blognya memiliki ciri khas dan mudah diingat oleh pembacanya.

Tampilan blog pun merupakan salah satu cara untuk melakukan personal atau profesional branding, yang penting juga dilakukan oleh seorang blogger.

Sangat bisa dipahami kalau seorang blogger kemudian mendesain blognya dengan berbagai tampilan yang diinginkannya.

Meskipun demikian, perkembangan dunia belakangan ini merubah banyak hal, termasuk di antaranya karakter pembaca. Kehidupan yang semakin dinamis dan sibuk membuat mereka tidak lagi memiliki waktu banyak untuk membaca sebuah blog.

Jadi, situasinya sudah berbeda dan seorang blogger pun harus mau menyesuaikan diri dengan perkembangannya.

Tampilan blog dan kecepatan loading

Dalam kaitannya dengan “waktu”, masalah tampilan sebuah blog memiliki kaitan yang sangat erat.

Layout blog yang penuh dengan berbagai aksesori sama artinya dengan harus memasang banyak ornamen pada blog tersebut. Masalahnya, setiap ornamen atau fitur selalu membutuhkan waktu untuk diproses untuk bisa tampil di layar perangkat saja.

Contoh kecilnya saja, widget popular post, yang banyak dipergunakan oleh blogger di sidebar (bilah sisi) akan menghabiskan waktu 0.5 detik untuk bisa tampil. Begitu juga dengan header yang besar dan berisi image, pastinya akan memakan sepersekian detik untuk bisa dihadirkan di layar monitor pembaca.

Semakin banyak widget atau foto yang dipajang, hasilnya adalah waktu loading yang akan terus bertambah. Dan, pada akhirnya kecepatan loading sebuah laman akan berkurang.

Padahal, pembaca tidak lagi bisa menyediakan waktu banyak. Mereka, kalau menurut penelitian hanya mau menyediakan waktu di bawah 3 detik untuk sebuah laman terbuka, sebelum kemudian beralih ke blog yang lain.

Singkatnya, tampil dalam 3 detik atau ia beralih ke pesaing.

Dan, semakin rumit tampilan sebuah blog, potensi kecepatan loadingnya melebihi 3 detik akan semakin besar. Peluang pembaca berpindah hati ke lain blog semakin tinggi.

Perangkat Mobile

Hal kedua yang seharusnya mendorong blogger untuk menyederhanakan tampilan blognya adalah perangkat mobile.

Smartphone, tablet, dan berbagai perangkat mobile lainnya menjadi andalan orang untuk mengakses internet. Lebih dari 70% pengakses internet di dunia memakai perangkat mobile dibandingkan dengan desktop atau notebook.

Kecenderungan itulah yang perlu mendapat perhatian dari seorang blogger.

Mau tahu kenapa?

Layar perangkat mobile itu kecil, hanya sekitar 5-7 inci saja.

Hasilnya, tampilan sebuah website akan berbeda antara versi desktop dan perangkat mobile. Tampilan di perangkat mobile menjadi lebih sederhana karena banyak bagian yang dihilangkan.

Salah satu contohnya adalah sidebar atau bilah sisi. Dalam versi mobile, di smartphone, tidak ada yang namanya bilah sisi. Sidebar “ditampilkan di bawah” alias menjadi mirip footer.

Begitu juga header atau kepala laman. Ukurannya diperkecil hingga sampai 1-1,5 centimeter saja untuk menghemat penggunaan ruang.

Banyak pernak pernik yang ada di versi desktop akan terbuang dan tidak terpakai di versi mobil.

Yang masih berkaitan dengan perangkat mobile adalah masalah akses internet. Mayoritas pengguna mobile memakai mobile data alias internet mobile yang kecepatannya tidak sekuat internet kabel.

Kecepatan sebuah laman untuk tampil di layar perangkat akan berkurang dan bila tampilan sebuah blog penuh dengan berbagai aksesori, waktu loading sebuah laman akan semakin lama lagi.

Hal ini yang harus diperhatikan karena raja mesin pencari Google sekarang juga sudah memasukkan kriteria kecepatan loading ini sebagai salah satu unsur pembuatan ranking mereka.

Website dengan kecepatan yang lebih baik memiliki peluang lebih bagus untuk bisa tampil di halaman pertama SERP (Halaman Hasil Pencarian)

Keuntungan tampilan blog sederhana

Dengan menyederhanakan tampilan atau layout blog kita, akan ada banyak sekali keuntungan yang bisa didapat, contohnya

  • waktu loading yang semakin cepat di semua perangkat : mengurangi dan membuang widget follower akan menyelamatkan sepersekian detik yang dipakai untuk memproses widget ini
  • memiliki kesempatan lebih baik untuk tampil di mesin pencari karena waktu tayang yang lebih baik (bukan kepastian karena masih ada unsur lain yang diperlukan, tetapi peluangnya meningkat)
  • pembaca tidak teralihkan oleh tetek bengek yang mengganggu dan mereka bisa fokus pada membaca. Bukankah memang itu tujuan mereka datang ke sebuah blog membaca dan bukan melihat “perhiasan” sebuah blog
  • pembaca di perangkat mobile tanpa harus khawatir kuota mobile internetnya tersedot oleh hal-hal tidak jelas yang dipajang bloggernya

Ciri Khas Hilang?

Tapi nanti ciri khas blognya hilang dong?

Mempertahankan ciri khas, tetapi pembaca malas datang, rasanya bukan sebuah opsi yang menarik.

Menyederhanakan tampilan blog tidak sama dengan menghilangkan ciri khas. Bisa saja kita memakai logo yang lebih kecil, unik, dan sederhana untuk tetap mempertahankan ciri khas. Permainan warna juga bisa merupakan salah satu cara agar mudah diingat.

Menjadi sederhana tidak berarti akan kehilangan ciri khas.

Peralihan dari tampilan ruwet ke tampilan sederhana tentu akan memberikan imbas karena pengunjung yang sudah terbiasa akan merasakan suasana yang berbeda. Tetapi, lama kelamaan mereka pun akan merasakan manfaatnya.

Lagi pula, layout blog yang sederhana tidak berkaitan dengan salah satu ciri utama sebuah blog, yaitu tulisan, artikel, kontennya. Ciri khas itu akan selalu ada dan tidak akan hilang hanya sekedar menyederhanakan tampilan.

Nah, sekarang tinggal terserah saja. Seperti sudah disebutkan di atas, blog itu mutlak berada di tangan bloggernya. Mau layoutnya dibuat ruwet atau sederhana, bloggernya yang menentukan.

Silakan pilih mana jalan yang mau ditempuh.

Leave a Comment