Ada 2 versi artikel berkualitas di dunia blog manapun, baik di Indonesia ataupun di luar negeri.
<1> Versi blogger
Versi yang diklaim oleh pembuatnya, yaitu bloggernya sendiri yang seringnya tidak memiliki kriteria dan standar untuk dipakai mengukur hasil karyanya sendiri.
Kualitasnya belum diuji pasar dan seringkali hanya berdasarkan keyakinan bahwa ia sudah menghasilkan konten yang bagus dan menarik.
Jika seorang blogger mengatakan bahwa tulisannya berkualitas, maka posisinya tidak ada beda dengan salesman penjual kecap yang selalu menomorsatukan produknya sendiri.
<2> Versi pembaca
Sifatnya subyektif jika satu orang, tetapi jika dilakukan banyak orang, dan tidak dikenal, biasanya menjadi lebih obyektif dan merupakan sebuah konfirmasi terkait kualitas sebuah artikel.
Masalahnya, jarang sekali pembaca blog atau mengakui atau meninggalkan jejak untuk mengkonfirmasi hal terkait kualitas sebuah tulisan. Oleh karena itu, biasanya artikel berkualias versi pembava diukur secara tidak langsung, yaitu dari rutinitas mereka kembali datang ke sebuah blog dan menjadi pembaca tetap.
Tidak ada kriteria standar yang berlaku bagi semua orang karena setiap pembaca akan memiliki standar sendiri-sendiri.
Kualitas versi pembaca sering tersamarkan oleh “konfirmasi” kualitas dari teman yang menjadi pembaca. Nilai obyektivitas konfirmasinya menurun jika teman yang memberi penilaian lebih banyak daripada pembaca tak dikenal.
Isi Tulisan
Baca juga
Karena jarang sekali pembaca yang memberikan konfirmasi terkait mutu sebuah artikel, bahkan sering mereka menyimpannya dalam hati, hasilnya yang terdengar adalah klaim dari para blogger saja.
Padahal, mereka biasanya tidak memiliki kriteria penilaian. Mereka juga berperan sebagai penulis, juri, hakim, dan salesman bagi tulisannya sendiri. Hasilnya, sering timbul pertanyaan, “Apakah memang benar artikel yang mereka buat bermutu tinggi”?
Itulah dua versi artikel berkualitas di dunia blog.